Copyright ©2020-present by aldriemian
Karya ini dibuat karena terinspirasi oleh sebuah drama dan lagu. Jika ada kesamaan tokoh dan setting, itu adalah hak milik si pembuat drama dan lagu. Sebagian cerita adalah murni dari ide penulis. Harap menyikapi dengan bijak. Selamat membaca!
※✤※
Suara sirine saling bersahutan dengan klakson-klakson mobil di jalanan. Aksi kejar-kejaran itu membuat seisi Ilsan menjadi panas dan berantakan.Jaehyun dengan mahir membawa mobil vannya berusaha untuk menjauhi kejaran polisi-polisi itu tanpa arah, membawa mereka ke sebuah perbatasan yang penuh dengan pepohonan.
"Sial!" umpat Jaehyun. "Bensinnya habis."
Mobil mereka tersendat-sendat, lalu mati dengan sendirinya. Spedometer mobil itu menunjukkan bahwa mereka harus mengisi bensin.
Mustahil jika ada sebuah pom bensin di tengah-tengah hutan. Mau tak mau mereka harus mendorong, jika keadaan tidak seperti ini.
"Kita harus keluar sekarang."
Tepat disaat Yoongi menggeser pintu mobil, suara sirine terdengar dari kejauhan, membuat orang-orang di dalam secara otomatis keluar dari mobil dan berlari ke arah hutan. Begitupun dengan Yoongi.
Mobil-mobil polisi itu terhenti di dekat mobil van hitam itu. Sohee, diikuti beberapa petugas berjalam penuh siaga sambil menodong senjatanya.
"Kurasa ini mobil mereka, Pak." Sohee masih menodong sebuah pistol sambil mengelilingi mobil hitam yang ternyata sudah kosong.
"Aku yakin mereka berlari ke arah sana," gumam sang inspektur sambil menatap hutan lebat dan gelap. "Hubungi bantuan sekarang, aku tidak mau kehilangan jejak mereka."
"Tapi, Pak, bukankah hutan ini sangat dilarang untuk dimasuki?"
Namjoon menghela nafas, mencoba membuang semua rasa takutnya. "Kita tetap harus melakukannya. Cepat hubungi bantuan!"
"Siap, Pak!"
Keempat tersangka masih berlari ke dalam hutan. Mereka semakin jauh berlari hingga tak tau arah.
"Yoon, aku tidak kuat lagi." Jimin memegangi lututnya. Jas hitamnya penuh debu dan tatanan rambutnya berantakan. "Huft, kenapa harus begini, sih?"
"Tunggu, dimana Jaehyun dan Lucas?" Yoongi mulai panik.
"A-aku tidak tahu."
Yoongi dan Jimin meneriaki kedua nama itu. Masa bodoh siapa kedua orang ini, Jimin hanya ikut-ikutan saja.
Tak ada respon. Hanya suara serangga malam yang saling bersautan. Kabut malam juga mulai turun dan memperburuk pandangan mereka.
"Bagaimana jika hewan buas memakannya?" Jimin ketakutan setengah mati. Bibirnya bergetar karena kedinginan (takut). Ia menahan diri agar tidak menangis memanggil ibunya.
"Jangan mengada-ngada. Lebih baik kita jalan terus."
Mereka terus berjalan menyusuri hutan itu. Tak ada yang bicara. Pikiran mereka hanya fokus pada satu tujuan, yaitu kabur dari kejaran polisi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐀𝐄𝐂𝐇𝐖𝐈𝐓𝐀 ( 大吹打 ) ✓
Fanfic[M] ㅡ 𝐞𝐧𝐝. Min Yoongi menjadi buronan di kotanya karena terpergok melakukan transaksi narkoba. Ia terus bersembunyi menghindari para polisi. Hingga suatu hari, tempat persembunyiannya terbongkar tepat ia sedang berjudi di sebuah klub malam. Ia ka...