Part 9

443 101 24
                                    

Copyright ©2020-present by aldriemian

          Karya ini dibuat karena terinspirasi oleh sebuah drama dan lagu. Jika ada kesamaan tokoh dan setting, itu adalah hak milik si pembuat drama dan lagu. Sebagian cerita adalah murni dari ide penulis. Harap menyikapi dengan bijak. Selamat membaca!











※✤※










         "Penasihat Kim. Apa anda tidak khawatir jika Raja akan mempergoki kehadiran anda di sini?"

          Kim Seokjin, ditemani dua pengawal berjalan menyusuri lorong gelap yang merupakan jalan menuju penjara bawah tanah.

         "Aku tidak peduli."

           Langkah mereka terhenti di depan sebuah ruangan jeruji besi paling ujung. Cahaya dari jendela kecil menyinari penghuni tempat itu.

          Kakinya terikat rantai besi yang sudah berkarat. Rambut panjangnya berantakan tak terawat. Begitupun dengan tubuhnya. Bau tak sedap menguar kuat membuat Seokjin sedikit mengernyitkan hidung.

        "Long time no see, brother."

         Mendengar pria kusut itu menggunakan bahasa asing padanya membuat bulu kuduknya berdiri.

        "Apa kau kemari untuk mengeksekusiku? Kenapa lama sekali? Sudah sepuluh tahun aku menunggu, hyung."

       "Namjoon, aku kemari bukan membahas itu," tukasnya cepat-cepat. Seokjin menghela nafas berat.

      "Lalu?"

      "Aku harus membebaskanmu secara diam-diam." Ia tempelkan kedua tangan pada punggungnya. "Kumohon, percaya padaku."

       Pria bernama Namjoon itu masih enggan untuk menatap saudara tertuanya itu. Ia masih muak.

      "Untuk apa aku percaya pada penipu sepertimu?"

       "Aku melakukan itu karena aku punya alasan dan terpaksa." Seokjin mulai terpancing amarah. "Jadi berhenti mengungkitnya."

       "Apa alasannya sebuah jabatan yang diberikan raja palsu itu dengan cuma-cuma? Begitukah, Penasihat Kim?"

       "Sudah kukatakan, aku terpaksa!" bentaknya, mengundang tawa remeh pria di dalam sel itu.

        Seokjin menghela nafas, mencoba mengeluarkan sisa kesabarannya. "Dengar, aku butuh bantuanmu. Dan aku tahu kau pasti sudah dengar berita Yoonjae yang membunuh saudaranya."

        "Oh, iya benar. Seorang pelayan mendatangiku beberapa hari yang lalu." Namjoon mengangguk lemas.

        "Yoongi masih hidup. Bocah kelinci itu yang mengabariku." Seokjin menghela nafas lagi.

        "Aku tidak peduli kau percaya padaku atau tidak. Kau harus ikut denganku. Akan kupastikan keberadaanmu tidak diketahui Yoonjae. Aku berjanji."

        "Apa jaminannya untuk mempercayaimu?"

         Seokjin menghela nafas kasar, "setelah semua ini selesai, akan kuberi tahu semuanya mengapa aku harus melakukan itu."





※✤※





         Semalam, Taehyung sama sekali tidak tertidur. Ia duduk di teras depan, mengamati kudanya yang sedang makan rumput.

𝐃𝐀𝐄𝐂𝐇𝐖𝐈𝐓𝐀 ( 大吹打 ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang