Part 23 (END)

518 65 29
                                    

Copyright ©2020-present by
aldriemian

Karya ini dibuat karena terinspirasi oleh sebuah drama dan lagu. Jika ada kesamaan tokoh dan setting, itu adalah hak milik si pembuat drama dan lagu. Sebagian cerita adalah murni dari ide penulis. Harap menyikapi dengan bijak. Selamat membaca!




※✤※










10 tahun kemudian

"Paman!"

"Oh, apa kabar, Pangeran? Apakah ujianmu berjalan lancar?"

Lelaki kecil dengan kulit seputih salju itu mengangguk lemas, menyebikkan bibir kecilnya dengan gemas. "Ada satu pertanyaan yang tidak bisa kujawab dengan benar."

Jeon Jungkook, pria yang disangka paman dari bocah laki-laki dengan tubuh setinggi pinggangnya tersenyum geli. Sejenak mengamati fitur kecil yang sibuk menimang bukunya sesekali mendengkus kesal akibat teringat satu soal yang tidak mampu ia jawab dengan benar. Jungkook tersenyum lembut. Benar-benar seperti salinan Min Yoongi. Hanya saja lelaki kecil di sampingnya memiliki sifat dan senyum yang persis seperti ibunya.

"Paman, apa Ayah akan memarahiku?" Suara cemas yang terlewat kentara itu menyadarkan Jungkook.

"Tidak. Percayalah pada Paman. Ayahmu bukan orang yang suka mempermasalahkan hal seperti itu. Yang terpenting adalah kau melakukannya dengan jujur."

"Benarkah?" Jungkook mengangguk mantap.

"Ya, lagipula hanya salah satu, 'kan?"

Mata tajam yang diwariskan kepada bocah lelaki itu menatap malas Jungkook. "Kenapa Paman bisa sesantai itu? Walau hanya satu tetap saja itu adalah sebuah kesalahan." Bibir tipis itu kembali menyebik sedih. Bocah lelaki itu benar-benar mewarisi sifat ambisius ibunya jika sudah menyangkut hal pendidikan. Jungkook jadi sedikit bergidik ngeri, mengingat Jieun pernah memarahinya karena tidak lolos dalam tes tulis keprajuritan dan menyuruhnya belajar kembali setahun suntuk.

"Ibu!"

"Min Taeseok!"

Panjang umur. Jungkook baru saja membicarakan Jieun dan wanita itu sudah muncul dengan beberapa dayang di belakang, memeluk anak semata wayangnya yang sudah menangis tersedu, mengadu karena tidak bisa menjawab satu soal.

Min Taeseok. Nama yang diberikan kepada bocah lelaki pucat itu berasal dari dua saudara pustakawan Kim sebagai bentuk hormat. Setiap Jungkook mengingat kedua orang itu, ia menjadi ingat betapa pilunya isak tangis pustakawan Kim di depan mendiang kedua saudaranya yang sudah menjadi abu tanpa sepengetahuannya, mengutuk Min Yoonjae sejadi-jadinya.

"Aku bersumpah, jika aku bertemu Yoonjae di kehidupan lain, aku akan membunuhnya!"

"Yang Mulia Ratu," salam Jungkook, membungkuk dalam memberi penghormatan.

"Apa peringkat Taeseok turun?"

Ya, sudah tidak perlu ditebak lagi. Min Taeseok, bocah pucat itu benar-benar seperti ibunya. Sudah kesekian kalinya Jungkook merinding dengan sifat ambisius kedua makhluk itu.

𝐃𝐀𝐄𝐂𝐇𝐖𝐈𝐓𝐀 ( 大吹打 ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang