7. Di Hukum.

7.8K 535 0
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

                                     ***

"Ketahuilah orang yang paling sering memberi nasihat kepada kamu, itulah orang yang paling mencintai kamu."

-Habib Nabiel Fuad Al-Musawwa-

-----

Syafiqa, Salwa, Hana, dan Dira sedang berjalan menuju kamar asrama. Mereka baru saja pulang dari masjid dengan santri dan santriwati lainnya setelah melaksanakan shalat shubuh, tadarus, mengaji kitab, dan sekaligus shalat dhuha.

"Ke kantin yuk, kita jajan." Ajak Dira.

"Boleh tuh, ayo." Sahut Hana diangguki ketiganya.

Lalu mereka berempat beranjak dari duduk nya dan melangkahkan kakinya berjalan menuju kantin pondok.

Sedangkan di sisi lain, Adel, Resa, dan juga Fifi akan memulai aksi mereka lagi untuk mengerjai Syafiqa. Karna kemarin gagal, maka ketiga nya akan mencoba kembali untuk mengerjai Syafiqa. Mereka bertiga berjalan mengendap-ngendap menuju kamar asrama yang ditempati Syafiqa dan teman-temannya.

"Fi, lo awasin di depan, ya. Jangan sampe ketahuan." Ujar Adel sambil berbisik pada Fifi. Lalu, ia maju beberapa langkah ke arah lemari Syafiqa.

Fifi menganggguk paham. "Siap Del, aman." Gumam Fifi seraya menunjukkan jari jempolnya.

"Kita umpetin buku yang di pakai di pelajaran Ustadzah Asma aja gimana?" Saran Resa yang diangguki oleh Adel.

"Oke, ide bagus." Sahut Adel.

Adel dan Resa mulai membuka lemari Syafiqa lalu mengambil salah satu bukunya sedangkan Fifi celingukan kesana kemari menunggu didepan pintu untuk mengawasi aksi kedua sahabatnya itu, supaya tidak ada yang mengetahuinya.

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang