32. Mendapatkan Bukti.

4.2K 324 1
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

A STORY BY : JFNA

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

***

"Jangan membenci musibah yang menimpamu karena apa yang kamu benci bisa jadi menjadi penyebab solusi bagimu, dan apa yang kamu sukai bisa jadi menjadi penyebab kehancuranmu."

-Imam Hasan Al-Bashri-

-----

Ustadz Afif dan Salwa sedang berjalan menyusuri koridor menuju ruang guru. Memang, di jam istirahat ini koridor terlihat sangat sepi, bahkan jarang ada orang yang berlalu lalang di waktu jam istirahat ini karna mereka semua sibuk berada di kantin.

"Kamu yakin nggak bakal ketauan?"

"Iya, gue yakin. Lagian mereka di kasih waktu dua hari kan? Sekarang udah hari terakhir, mereka juga belum dapet buktinya, bahkan nggak akan pernah dapet."

"Iya, bener tuh. Lagian, cctv nya juga udah gue halangin."

Salwa mengerutkan kedua alisnya, ia mendengar ada orang yang sedang berbicara padahal di koridor ini terlihat sangat sepi, merasa penasaran ia melirik kanan-kiri untuk mencari asal dari suara tersebut.

Kedua netra matanya tertuju pada empat gadis dipojok koridor dekat kamar mandi, hal itu membuat Salwa memincingkan kedua katanya, seperti kenal?

"Sst, sst, Ustadz...." Bisik Salwa pelan sedari tadi ia memanggil Ustadz, namun sepertinya Ustadz Afif tidak mendengar, entah pura-pura tak mendengar.

"Ya Allah ini aku ngomong nggak kedengeran, ya?" Batin Salwa.

Salwa menepuk pelan bahu Ustadz Afif dengan buku yang ia bawa ditangannya.

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang