26. Bersaing atau Mundur (?).

4.7K 342 8
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

A STORY BY JFNA

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

***

"Jangan biarkan kecewa membuatmu benci. Jangan biarkan luka membuatmu jahat. Jangan biarkan kerasnya hidup membuatmu curang. Jangan biarkan pahitnya hidup membuat manismu hilang. Tetaplah baik, tutup matamu, diam dan tetaplah disana."

-Ustadzah Syarifah Aminah Al'Attas.

----

Pagi ini Gus Riffat akan pergi ke kantor karna tidak ada jam mengajar di pondok pesantren nya. Gus Riffat sudah siap dengan setelah kantornya tak lupa ia membawa tas yang berisikan laptop dan berkas-berkas penting lainnya. Setelah semua nya selesai, Gus Riffat turun ke bawah untuk sarapan pagi.

"Assalamu'allaikum Ummi, Bi Santi." Ucap Gus Riffat yang melihat Ummi nya sedang menyiapkan piring di meja makan, sementara Bi Santi (Salah satu pekerja ndalem) sedang memasak.

"Wa'alaikumsallam, Gus." Jawab Ummi Fatimah dan Bi Santi.

Gus Riffat duduk dibangku sebelah kiri meja makan. "Ummi, Abi mana?" Tanya Gus Riffat yang melihat Kyai Abdullah belum datang.

"Masih di kamar, sebentar lagi juga turun." Sahut Ummi Fatimah diangguki Gus Riffat.

"Assalamu'allaikum, selamat pagi semuanya." Ucap Kiya tersenyum manis, ia baru saja datang bersama dengan Kyai Abdullah.

"Wa'alaikumsallam, pagi."

"Abang kapan sih ajak Kiya jalan-jalan? Katanya, mau jalan-jalan tapi, mana? Sampe sekarang sibuk terus." Protes Kiya menatap kesal Abang nya itu.

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang