19. Jalan-Jalan di Pondok.

5.5K 421 0
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

A STORY BY JFNA

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

                                      ***

"Jadilah kau pribadi yang bisa menjaga hati orang di sekeliling mu, walaupun di sekeliling mu tak menjaga hatimu. Karena hidup adalah tentang mu bukan tentang mereka."

-Ummu Salim Jinda-

-----

Di lapangan pondok pesantren sudah ada tiga santriwati yakni, Adel, Resa, dan Fifi yang sedang berdiri tegak ditengah lapangan, dan di hadapannya sudah ada Gus Riffat.

Tadi Gus Riffat memanggil mereka untuk datang ke ruangannya untuk di test hafalan kemarin. Ia kira mereka sudah siap menyetorkan hafalannya, ternyata salah dari kemarin mereka belum juga menghafal surah nya. Ia heran, padahal, sudah diperingati tapi tetap saja ngeyel. Ya, gini kan jadinya.

Ada pun Fifi yang tadi siap untuk menyetorkan hafalannya, saat membaca surahnya ia malah ngaco kemana-mana, bagaimana tidak? Mereka disuruh menghafal 10 ayat terakhir surah Al-Kahfi. Saat mulai membaca surah al-kahfi ayat 101 dan akan lanjut keayat setelahnya, Fifi malah nyambung ke ayat 7, Sungguh heran... Bagaimana cara dia menghafalnya? Sungguh membuat Gus Riffat memijit pelipisnya berkali-kali.

Sekarang Gus Riffat berdiri di hadapan mereka dengan menampilkan wajah datarnya disertai rahang yang tegas. Membuat siapapun tak berani menatapnya.

"Sudah saya beri waktu dari kemarin dan kalian malah menyepelekannya. Sudah saya peringatkan dari kemarin, tapi kenapa kalian masih tidak menghafalkannya? Kenapa kalian menyia-nyiakan waktu?" Tanya Gus Riffat dengan nada yang begitu tenang, namun terdengar dingin.

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang