53. Saya Calon Suaminya.

6.1K 413 22
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

A STORY BY : JFNA

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

***

" Masalah dan cobaan yang kau hadapi merupakan media dzikir terbaik kepada Allah SWT. Dalam kenikmatan kita senantiasa bersyukur, dan dalam kesukaran kita melihat kasih sayang Allah untuk membuat kau tetap ingat kepadanya. "

-KH. Musleh Adnan-

-----

"Mau sebanyak apapun seorang Ning yang lebih baik dari kamu, ataupun perempuan sholehah lainnya, jika lauhul mahfudz saya adalah kamu, mereka bisa apa?"

- Riffat Tsaqib Agraj Fahim -

__________


"Maaf..., S-syafiqa i-izin ke toilet dulu s-sebentar." Ucap Syafiqa gugup.

Di dalam toilet, Syafiqa benar-benar gugup, jantungnya sangat berdegup kencang, sungguh kejadian tadi seperti mimpi menurutnya, sosok yang selama ini ia kagumi dalam diam, datang ke rumah untuk mengkhitbahnya? Rencana Allah memang sangat indah.

Setelah beberapa saat menetralkan jantungnya, Syafiqa kembali dan duduk di ruang tamu.

"Bagaimana nak?"

Syafiqa belum menjawab, ia menunduk. "Gus, afwan sebelumnya, saya ini hanya perempuan biasa, jauh dari kata sempurna. Saya ingin bertanya boleh?"

Gus Riffat menghela nafas pelan. "Silakan ucapkan semua pertanyaan yang mengganjal di hati kamu." Jawab Gus Riffat.

"Kenapa Gus mengkhitbah saya? Di luar sana pasti banyak kalangan Ning yang lebih baik dari saya, dan saya juga bukan putri dari seorang Kyai, saya hanyalah seorang santriwati biasa."

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang