Special lanjutan dari extra part 2!

3.4K 183 2
                                    

Assalamu'allaikum!

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

•••

HAPPY READING!

✔A STORY BY JFNA✔

💌💌💌

Alhamdulillah, gimana kabarnya?

Ok, jadi disini aku bakal bikin sedikit part tentang perempuan yang bertemu dengan Gus Riffat di cafe. Masih ingat nggak?

Kalo lupa, di sarankan untuk baca dulu bab extra part 2 nya ok<<<

Penasaran, nggak?

Ada yang tau dia siapa?

Kalian bakal tau, setelah baca part ini, yaaaaa kaaann?

-----

Sembari menunggu Syafiqa kembali ke toilet, Gus Riffat memainkan ponselnya. Hingga beberapa detik kemudian, ada seseorang yang menghampirinya.

"Assalamu'allaikum... Ri-riffat?"

Gus Riffat mendongakkan kepalanya saat seseorang mengucapkan salam dan memanggil namanya.

"Wa'alaikumsallam, maaf siapa?" Gus Riffat menjawab dengan menampilkan wajah datarnya tanpa menatap seseorang itu. Ia tahu, bahwa yang memanggilnya ini adalah seorang perempuan.

Perempuan itu menghela nafas pelan. "Kamu lupa ya, ini aku, Hazia... teman kecil kamu..." Terangnya.

Tentu saja Gus Riffat tidak lupa, ia ingat, Hazia adalah teman semasa kecilnya yang selalu bermain dengannya. Namun, yang membuat ia tidak mengenali nya karena ia tidak menatap wajah perempuan di depannya.

"Ya, saya tidak lupa. Saya ingat, kamu Hazia, teman kecil saya," Sahut Gus Riffat.

Hazia adalah teman masa kecil Gus Riffat. Dia berusia seumuran dengannya. Saat ini mereka berdua berusia 24 tahun.

Perempuan bernama Hazia itu tersenyum. "Maaf, emm... boleh aku gabung dengan kamu?" Tanyanya pelan.

Gus Riffat diam sejenak. Ia menunggu Syafiqa yang masih belum kembali dari toilet. Sebelum akhirnya ia menghela nafas. Mungkin Hazia ingin silaturahmi dengannya karna sudah lama tidak bertemu.

"Silakan," Jawab Gus Riffat singkat.

"Ternyata masih sama, cuek dan dingin. Apa berbicara dengan ku sekarang, kamu seperti ini? Dulu, kamu hanya berbicara cuek kepada orang lain saja, selain aku dan keluargamu." Batin Hazia.

Lalu, Hazia duduk di bangku sebrang Gus Riffat. "Bagaimana kabar kamu? Ummi Fatimah, Kyai Abdullah, adik kecil mu itu, juga kabar ponpes Al-Fatwa?"

"Alhamdulillah, kabar saya dan keluarga baik. Ponpes juga alhamdulillah baik."

"Lalu, bagaimana kabarmu dan keluarga?" Gus Riffat bertanya balik tanpa menatap sedikit pun Hazia.

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang