31. Mencari Bukti.

4.2K 315 1
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

A STORY BY JFNA

Semoga suka ya sama ceritanya,Aamiin!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya,Aamiin!✨

                                       ***

"Jika tujuanmu mencari ilmu hanya untuk bersaing atau membanggakan diri, mengalahkan kawan-kawanmu, mencari perhatian manusia dan mengumpulkan harta dunia, maka kamu sedang berusaha merobohkan agamamu, menghancurkan dirimu dan menjual akhiratmu dengan dunia."

-Imam Al Ghazaly.

-----

Syafiqa, Naila, dan ketiga sahabatnya sekarang sedang berada di kamar asrama, jam menunjukkan pukul sembilan malam. Setelah shalat isya dan mengerjakan kegiatan lainnya mereka langsung pergi ke kamar asrama.

"Fiqa, sebenernya kejadiannya itu gimana?" Tanya Hana mewakili Salwa, Dira dan Naila.

Syafiqa menundukkan kepalanya, ia menghembuskan nafas pelan, lalu mulai menceritakan kejadian tadi, dimana ia dan Ustadz Alvin terkunci dalam ruang guru.

"Astagfirullah, Ya Allah, siapa sih yang tega fitnah kamu sama Ustadz Alvin." Ujar Salwa tak menyangka.

"Kamu yang sabar ya Fiqa, pasti akan ada jalan keluarnya." Timpal Naila tersenyum simpul.

"Iya Fiq, insyaaAllah pasti kebenaran itu akan terungkap." Tutur Hana tersenyum menyemangati Syafiqa.

"Iya bener kata Hana, Allah Maha Mengetahui segalanya." Salwa menimpali.

"Siapa sih yang tega fitnah kamu sama Ustadz Alvin? Kalo orang itu ketauan, bakalan aku bejek tuh pake ulekan punya Mami aku." Pekik Dira dengan nafas yang menggebu.

"Aduh nasib tuh orang gimana ya kalo di bejek sama Dira pake ulekan Mami nya?" Batin Hana bergedik ngeri.

"Aku harus gimana? Gimana cara aku membuktikan kepada mereka? Sedangkan kejadian tadi emang nggak ada orang yang liat sama sekali." Lirih Syafiqa meneteskan kembali buliran bening itu dari kedua kelopak mata indah nya.

RIFFAT TSAQIB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang