RIFFAT TSAQIB [END]

14. Cemburu (?)

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

.
.
.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨

                                      ***

"Terkadang kita terlalu sibuk memikirkan satu do'a yang belum dikabulkan, sementara kita lalai mensyukuri nikmat dari banyaknya do'a yang telah Allah kabulkan."

-----

Seperti biasa, Syafiqa terbangun dari tidurnya ia melihat jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, ia pun segera bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan shalat sunnah tahajjudnya.

Syafiqa menengadahkan kedua tangannya untuk berdo'a kepada Rabb-Nya. Suasana inilah yang ia sukai, ketika berkomunikasi dengan Tuhan-Nya.

"Ya Allah, ketika aku memilih mengaguminya dalam diam, itu artinya aku juga harus siap terluka diam-diam. Ya Allah, mengapa sesakit ini ketika melihat dirinya bersama perempuan lain? Apalagi banyak yang mendukung mereka berdua. Ya Allah, kuatkan hati ini untuk menerima konsekuensinya dalam mencintainya secara diam-diam. Maafkan aku Ya Allah yang terlalu berharap pada makhluk-Mu. Jadikan hati ini untuk hanya berharap pada-Mu sepenuhnya. Aamiin."

"Maaf mungkin aku akan menjaga jarak denganmu, tapi aku tidak akan pernah berhenti mendo'akanmu di setiap sujudku."

Apabila kamu mendo'akannya diam-diam di sepertiga malam, belum tentu menjadi jaminan dia akan berakhir denganmu. Kamu juga harus menyiapkan hati, kalau ternyata dia memang bukan takdirmu.

Percayalah Apa yang menurutmu baik belum tentu baik dihadapan Allah. Dan apa yang menurutmu buruk belum tentu buruk dihadapan Allah. Allah tahu sedangkan kamu tidak.