Assalamu'allaikum.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin!✨
***
"Jiwa manusia itu seperti cermin yang memantulkan bayangannya. Kebajikan akan membuat jiwa itu bersinar, sementara keburukan akan membuat gelap."
-Imam Al Ghazali-
-----
Ustadzah Asma menatap dua santriwati di depannya tajam. "Sudah, kalian berdua ikut saya sekarang!" Titah Ustadzah Asma tak ingin dibantah.
"I-iya, Ustadzah." Sahut keduanya menghela nafas.
Dira dan Resa mengikuti Ustadzah Asma dari belakang, mereka saling memberikan tatapan tak suka satu sama lain.
Setelah sampai, mereka berdua masuk kedalam ruangan Ustadzah Asma.
"Kalian ini sudah besar. Masalah seperti itu saja harus di ributkan. Sekarang jawab yang jujur. Bagaimana kejadian yang sebenarnya?" Tanya Ustadzah Asma seraya berkacak pinggang.
Dira menarik nafas dalam-dalam, lalu ia mulai menceritakan kejadian tadi tanpa dikurangi ataupun ditambahi.
"Saya sudah minta maaf Ustadzah. Dira nya aja yang ngotot ngebilangin kalo saya itu sengaja nabrak dia." Elak Resa dengan muka yang pura-pura, seakan dia tidak salah.
"Nggak, Ustadzah. Saya tau kok kalo tadi jelas-jelas Resa sengaja nabrak saya." Bantah Dira ketika mendengar ucapan Resa yang mengelak dari kebenaran nya.
"Sudah, sekarang kalian berdua saling minta maaf, dan jangan diulangi lagi." Lerai Ustadzah Asma.
"Iya, Ustadzah." Sahut Dira dan Resa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIFFAT TSAQIB [END]
ContoKisah ini menceritakan dua orang yang saling mengagumi dan mencintai dalam diam. Riffat Tsaqib Agraj Fahim adalah seorang Gus dari pondok pesantren Al-Fatwa yang menempuh pendidikan di universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Saat selesai menempuh pendid...