Wei Wu Xian yang menyadari keadaan mulai tidak kondusif, dengan tekad dan keberanian kuat mencoba menetralkan ekspresi dan emosinya.
Dengan perlahan, Wei Wu Xian mengusap dada bidang Lan Wangji karena dirinya tengah di dekap posesif walau tangannya sedang dicekal.
Wei Wu Xian memberikan senyum menenangkan untuk alphanya, memberinya tatapan yang menyiratkan meminta Lan Wangji percaya padanya. Setelah mengambil nafas dalam dirinya langsung menatap sosok yang menorehkan luka dalam pada hidupnya dulu.
Wei Wu Xian tersenyum ramah "halo, apa kau penggemarku?". Lan Wangji menatap Wei Wu Xian tidak percaya sekaligus waspada sedangkan Wang Yibo masih memandangnya sendu.
"Xiao Zhan, kau.. kau masih hidup" lirih Wang Yibo.
Wei Wu Xian menunjukkan ekspresi bingung "hmm maaf tapi kau salah orang dan tolong kau lepaskan tanganku oke? Tunanganku ini sangat pencemburu" kekehnya mengedipkan sebelah matanya pada Lan Wangji.
Wang Yibo menatap Wei Wu Xian dan Lan Wangji bergantian lalu menggeleng pelan "kau Xiao Zhan dan kau istriku, bagaimana bisa kau menjadi tunangan tuan Lan?" ucapan Wang Yibo mengundang banyak bisikkan di sekitar mereka.
Lan Wangji hendak marah namun suara tawa Wei Wu Xian lebih dulu terdengar "astaga, maaf maaf tapi sungguh kau penggemarku paling berani, walau banyak dari mereka mengatakan aku adalah istri atau bahkan suami mereka, mereka tidak pernah mengatakan langsung didepan tunanganku. Baiklah, kali ini ku maafkan kelancanganmu ini tuan" seketika wajah Wei Wu Xian berubah datar dan dingin "lepaskan tangan saya atau saya laporkan sebagai pelecehan? Kebetulan wartawan didepan meliput ini semua, ini bisa menjadi bukti kuat di pengadilan"
Wang Yibo dengan berat hati melepas cekalan tangannya, matanya menatap dalam Wei Wu Xian, menyiratkan seberapa besar dirinya merindukan sosok istrinya itu dan menyesal "aku tidak mungkin salah, matamu, wajahmu, tubuhmu, semuanya, kau adalah Xiao Zhan"
Sejujurnya jantung Wei Wu Xian sudah memompa cepat namun dirinya memaksa untuk bertahan dan menghadapi.
Wei Wu Xian menggeleng "saya tidak tahu apa yang anda alami tapi saya adalah Wei Wu Xian dan saya adalah tunangan Lan Zhan" setelah mengatakan itu, dirinya sedikit limbung karena merasa sesak dan mual terus berhadapan dengan Wang Yibo.
Lan Wangji langsung merengkuh erat "Wei Ying", Lan Wangji khawatir karena mampu melihat kondisi Wei Wu Xian tidak baik-baik saja.
'Hoek' Wei Wu Xian sudah tidak dapat menahan gejolak mualnya, reflek menutup mulut dan menyentuh perutnya.
"Sayang"
"Xiao Zhan"
Lan Wangji dan Wang Yibo berseru bersamaan, mereka khawatir mendapati wajah pucat Wei Wu Xian.
"Apa tuan Wei hamil? Ku dengar hidup barat itu bebas apalagi tuan Wei dan tuan Lan sudah bertunangan 6 bulan lalu kan?" celetuk salah seorang pemimpin disana, membuat Wang Yibo menegang sempurna. Lain dengan Lan Wangji yang memahami faktor mual tunangannya.
Lan Wangji langsung menggendong Wei Wu Xian bridal style, Wei Wu Xian mengalungkan tangannya di leher Lan Wangji dan berucap dengan sedikit keras, sengaja "sayang, kalau aku hamil anakmu sekarang apa kau senang?" kekehnya dengan lemas.
Lan Wangji tersenyum kecil dan mencium bibir Wei Wu Xian singkat "pastinya. Ayo kita pulang dan periksakan" dan kali ini langsung berjalan meninggalkan keterbungkaman semua orang disana termasuk Wang Yibo yang menatap rumit.
***
Sesaat memasukki mobil dengan posisi Wei Wu Xian dalam pangkuan Lan Wangji, tubuh Wei Wu Xian langsung bergetar menahan tangis. Dirinya memukul-mukul dadanya yang sesak. Lan Wangji yang melihat itu langsung menggenggam tangan Wei Wu Xian dan memeluk erat omeganya, hatinya ikut teriris melihat kepedihan mate nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bless Revenge
FanfictionXiao Zhan yang sudah lelah dengan hidupnya memilih menyerah, namun seolah takdir tidak mengijinkannya untuk mati dan justru membuatnya diberikan pilihan untuk hidup sebagai orang lain. Wei Wu Xian, itulah identitas barunya yang membawa hidupnya menu...