Lan Wangji dan Wei Wu Xian kini sudah tiba di Penthouse milik Lan Wangji. Secara singkat Lan Wangji memberikan room tour pada Wei Wu Xian yang tampak kagum dengan interiornya.
"Dan ini kamar kita" ruangan terakhir yang ditunjukkan oleh Lan Wangji adalah kamarnya sendiri.
Ucapan Lan Wangji membuat wajah Wei Wu Xian seketika memerah."Kita? Kamarmu Lan Zhan" koreksi Wei Wu Xian berusaha mengontrol rasa malunya.
Lan Wangji yang menyadari kegugupan Wei Wu Xian hanya tersenyum tipis "kamar kita karena kita akan tidur bersama disini"
"Lan Zhan!!" pekik Wei Wu Xian sambil memukul kecil lengan Lan Wangji "kau ini berbicara lancar sekali soal vulgar ini, katakan padaku, berapa banyak wanita atau omega diluar sana yang kau rayu?"
Bukannya marah, Lan Wangji justru tertawa kecil "vulgar? Memang apa yang kau pikirkan, hm? Aku mengatakan tidur dalam konteks yang sebenarnya bukan ada aktivitas diatasnya. Jadi katakan padaku, siapa yang berpikir vulgar?"
Blush
Wajah Wei Wu Xian sudah tidak bisa lagi diselamatkan. Oh sungguh dirinya ingin melarikan diri sekarang juga "kau berhasil membuatku malu dan mati kutu, Lan Zhan" desisnya kesal "aku ingin mandi saja" karena sudah terlalu malu, tanpa berpikir panjang, Wei Wu Xian langsung menerobos masuk ke kamar Lan Wangji, berpikir pasti kamar mandi ada disana. Tanpa babibu, dirinya langsung melesat masuk dan membanting pintu kamar mandi itu.
Lan Wangji hanya menggeleng kecil melihat tingkah yang menurutnya menggemaskan itu. Selagi menunggu Wei Wu Xian mandi, dengan telaten, Lan Wangji merapihkan seluruh isi koper Wei Wu Xian kedalam walk in closet miliknya. Melihat pakaian Wei Wu Xian berada di walk in closet nya membuat sebuah senyum terbit dari sudut bibirnya. Lan Wangji sudah tidak sabar, mengklaim Wei Wu Xian sebagai miliknya seutuhnya.
Lamunannya pecah ketika ponselnya dibalik jas berdering nyaring. Melihat nama yang tercantum di layar ponselnya membuat dirinya berpikir keras, haruskah di angkat atau di diamkan saja. Tapi profesionalitas kerjanya mendominasi hingga akhirnya memutuskan untuk menerima panggilan tersebut.
***
Setengah jam sibuk di kamar mandi, akhirnya Wei Wu Xian keluar dengan berbalutkan bathrobe yang diyakini pasti milik Lan Wangji, dirinya yang terburu-buru masuk, melupakan mengambil handuk dan baju ganti, akhirnya dengan keberanian tinggi, memakai bathrobe yang tergantung disana.
"Lan Zhan?" Wei Wu Xian menoleh ke kiri dan ke kanan, namun dirinya tidak mendapati Lan Wangji di kamar tersebut. Merasa takut ditinggal sendiri, dirinya langsung melangkah keluar kamar dan menuruni tangga tergesa-gesa. Namun langkahnya membeku ketika mendapati 2 orang laki-laki yang salah satunya adalah Lan Wangji tengah berbincang.
Langkah kaki tergesa Wei Wu Xian membuat kedua pria itu menoleh dan betapa terkejutnya Lan Wangji ketika mendapati Wei Wu Xian hanya mengenakan bathrobe. Dengan terburu-buru, Lan Wangji melangkah mendekat dan langsung menggendong Wei Wu Xian bridal style naik kembali menuju kamar mereka meninggalkan satu sosok lain disana.
"Lan Zhan, turunkan" pekik Wei Wu Xian yang terkejut dengan sikap Lan Wangji. Namun Lan Wangji hanya menatapnya tajam yang membuat Wei Wu Xian menciut.
Setibanya di kamar, Lan Wangji langsung mendudukkan Wei Wu Xian di tepi ranjang "kenapa keluar dengan tidak berpakaian?" tanyanya lembut walau terdengar masih kesal.
Wei Wu Xian mencebik kesal "kau tidak ada saat aku selesai mandi, aku kira kau pergi tanpa memberitahuku, aku masih asing disini dan aku takut kau meninggalkanku sendirian"
Lan Wangji menghela nafas "tetap saja, lain kali kenakan dulu pakaianmu, aku tidak suka melihat orang lain menatapmu dengan kondisi seperti ini"
"Kondisi seperti apa? Aku bahkan menggunakan bathrobe, Lan Zhan" protes Wei Wu Xian
KAMU SEDANG MEMBACA
Bless Revenge
FanfictionXiao Zhan yang sudah lelah dengan hidupnya memilih menyerah, namun seolah takdir tidak mengijinkannya untuk mati dan justru membuatnya diberikan pilihan untuk hidup sebagai orang lain. Wei Wu Xian, itulah identitas barunya yang membawa hidupnya menu...