Hari ini adalah hari minggu dimana Wen Ning datang ke mansion Wei. Wen Ning yang datang terlalu pagi hingga membuatnya harus menunggu satu jam sampai dirinya benar-benar dapat bertemu Wei Wu Xian.
"Hm hai" sapa Wei Wu Xian dengan canggung.
Wen Ning yang melihat reaksi itu sedikit sedih karena sahabat yang biasanya antusias setiap bertemu dengannya, berubah menjadi orang asing. Tapi karena sudah mendengar keadaannya dari Jiang Cheng di toilet restaurant kemarin, membuatnya perlahan mencoba mendekati diri lagi sampai Wei Wu Xian nyaman.
"Jangan canggung seperti itu. Aku Wen Ning, sahabatmu di kampus walau kau lupa. Aku menyesal karena baru mengetahui insiden kecelakaanmu kemarin, aku seperti sahabat yang tidak berguna" ucap Wen Ning sendu penuh penyesalan.
"Hei jangan seperti itu. Justru aku yang minta maaf" "karena sudah menipumu" jawab Wei Wu Xian dengan kalimat akhir hanya tersampaikan di hatinya.
Wen Ning menggeleng "sudah sudah, jangan buat keadaan semakin tidak enak untukmu. Kita bisa mulai dari awal lagi. Aku tidak masalah. Aku akan membantumu menghadapi teman-teman nanti di kampus. Ah dan aku akan membantumu dalam permodelanmu"
Perlahan Wei Wu Xian mulai merasa nyaman dengan Wen Ning yang ceria dan mudah menyairkan suasana, maka dirinya pun menghargainya "sepertinya kau tahu banyak tentangku, aku bahkan melupakan banyak seperti apa diriku dan semua kegiatanku, mungkin aku akan menyusahkanmu kalau begitu"
"Haha aku tidak merasa di susahkan dan ya, aku tahu banyak tentangmu, bahkan aku yang menemanimu di setiap casting mu dulu. Aku sudah bersamamu dari kau belum terkenal Wu Xian" pujinya bangga pada diri sendiri.
Wei Wu Xian justru sedikit cemas "hm begitukah? Maksudnya, kita benar-benar hanya sahabat bukan? tidak ada perasaan lain antara kau dan aku? Terlebih dengan kebersamaan yang hmm kita lalui?"
Wen Ning menautkan alis sesaat karena bingung namun hanya berselang sesaat, tawanya pecah dan tertarik untuk menggoda Wei Wu Xian sedikit "astaga Wu Xian, ternyata kau peka. Tentu saja kita lebih dari seorang sahabat"
Wajah Wei Wu Xian langsung memucat, seketika perasaan gugup menghantuinya, apa jangan-jangan Wen Ning adalah mate Wei Wu Xian? Astaga ini akan rumit.
Wen Ning yang menyadari ke tidak nyamanan dari Wei Wu Xian menjadi tidak tega "aku bercanda Wu Xian hahaha kau sangat lucu. Tenang saja, hubungan lebih dari sahabat yang ku maksud adalah kita sudah seperti saudara oke, bukan kearah hubungan romantic, oh come on aku masih waras dalam memilih pasangan"
Wei Wu Xian langsung menatap Wen Ning kesal "apa maksudmu?"
"Hahaha tenanglah. Jangan tunjukkan amarahmu padaku. Setidaknya kau bisa merajuk yang memang jati dirimu itu. Kau itu omega paling berani, paling nakal, paling jahil, paling tidak tahu malu dan sifatmu mengundang banyak musuh oke dan tentu saja kau bukanlah tipe pasangan idamanku. Sungguh dan aku bersumpah untuk itu, jadi jangan takut padaku" ucap Wen Ning meyakinkan.
Wei Wu Xian mengangguk kecil "aku separah itu ya?"
Lagi Wen Ning tertawa "entahlah. tapi semua orang juga tahu kalau sifat itu memanglah Wei Wu Xian sekali. Tapi melihatmu sekarang, rasanya aku ingin tertawa, aku seperti melihat dunia akan kiamat, kau yang berkata sopan, langsung percaya dengan bualanku, oh itu sangat bukan dirimu"
"Kalau aku banyak berubah apa itu buruk?" tanya Wei Wu Xian hati-hati
Wen Ning menggeleng mantap "tidak. Apapun dirimu, bagaimanapun sifat urakanmu tapi satu hal yang kutahu pasti, kau itu memiliki hati malaikat Wu Xian. Itu yang membuatku menjadi sahabatmu. Kalau kau orang yang buruk, maka sudah dipastikan kita tidak akan berteman"
Wei Wu Xian, "oh ya? Kenapa?"
Wen Ning, "kau benar-benar melupakan semuanya. Kakakku tentu saja. Wen Qing adalah satu-satunya wanita yang tidak terpesona olehmu walau kau itu omega tapi kau cukup populer. Dan kakakku satu-satunya wanita yang bahkan berani menyiksamu bila hal buruk terjadi padaku. Kau selalu takut padanya asal kau tahu. Kakakku itu terlalu posesif pada adik tercintanya ini"
Wei Wu Xian mengangguk-angguk kecil "baiklah tolong beritahu aku tentang diriku sendiri pelan-pelan, juga soal permodelan itu, mungkin kau bisa membantuku menyesuaikan diri juga?"
Wen Ning tersenyum lebar "tentu saja, itu bukan hal sulit. Aku banyak video saat-saat kau latihan berjalan. Pokoknya banyak videomu, nanti aku akan kirimkan padamu. Untuk sementara saat kau mulai masuk pemotretan lagi, ijinkan aku menemanimu agar kau nyaman. Karena kalau kau gugup dan tidak nyaman, hasil bidikannya pasti akan selalu kurang. Aku tidak ingin kau dikritik karena itu"
Wei Wu Xian tersenyum "kau memang sahabat yang baik"
Wen Ning menepuk dadanya bangga "tentu saja. aku akan membantumu seperti dulu kau membantuku. Itu sumpahku kawan"
Wei Wu Xian "memang aku melakukan apa padamu?"
Wen Ning menghela nafas "kau satu-satunya orang yang tidak membullyku karena aku alpha lemah oke. Kau mengajarkanku menjadi percaya diri. Kau bahkan menghajar mereka yang berkata kasar padaku. Dulu saat aku masih penakut, kau menjadi tameng hidup untukku. Itu sebabnya sekarang aku yang sudah kuat dan mampu ini akan menjadi tameng untukmu"
Wei Wu Xian menggaruk kepalanya "apa aku bisa bela diri?" sedikit tertekan dengan fakta itu.
Wen Ning mengangguk "sangat hebat. Alpha saja tidak kau takuti. Kau itu sangat mengagumkan"
"Sayangnya aku lupa semua itu. Aku sekarang hanya Wei Wu Xian yang tidak bisa apa-apa" lirih Wei Wu Xian yang menyadari perbedaan signifikan dirinya dengan yang asli. Bagaimana kedepannya dia menjalani hari-hari nya.
Wen Ning, "sudah kukatakan kali ini aku yang akan menjadi tameng hidup. Jangan khawatir. Aku sekarang sudah sabuk hitam, aku sangat ahli sekarang. Oleh sebab itu, di kampus aku akan selalu menempelimu seperti prangko agar tidak ada yang berani macam-macam mengingat kau itu banyak musuh"
Wei Wu Xian tertawa, ya harus dirinya akui bahwa Wen Ning sangat menyenangkan dan bersahabat. Membuatnya merasa bersalah membohongi orang baik.
"Baiklah, apa hari ini kau sibuk? Bagaimana bila kita ke studiomu?" ajak Wen Ning.
Wei Wu Xian menautkan alis "studio?"
Wen Ning mengangguk "ya, kau memiliki studiomu sendiri untuk latihan music dan modelling"
Wei Wu Xian semakin tercengang "musik?"
Wen Ning, "ya, kau sangat pandai bernyanyi dan memainkan alat music terutama seruling"
Astaga, Wei Wu Xian semakin mati kutu. Bila kepribadian bisa di manipulasi tapi tidak suara. Dirinya belum pernah mencoba bernyanyi, kalaupun ada, itu di kamar mandi, intinya tidak ada seorangpun yang pernah mendengarnya jadi dirinya tidak tahu suaranya bagus atau fals. Astaga ini semakin berbahaya.
"Sudah jangan banyak pikiran, ayo kita pergi" Wen Ning menarik tangan Wei Wu Xian untuk segera pergi. Wei Wu Xian pun hanya pasrah di seret kemana. Bila keadaan akan sulit di toleransi, mungkin memilih mengatakan yang sebenarnya pada Wen Ning adalah pilihan terbaik, tapi itu setelah Wei Wu Xian meyakinkan diri bahwa Wen Ning memang orang yang baik dan benar-benar bukan pengkhianat.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bless Revenge
FanfictionXiao Zhan yang sudah lelah dengan hidupnya memilih menyerah, namun seolah takdir tidak mengijinkannya untuk mati dan justru membuatnya diberikan pilihan untuk hidup sebagai orang lain. Wei Wu Xian, itulah identitas barunya yang membawa hidupnya menu...