Makan Malam (3)

4K 634 54
                                    

Wei Wu Xian yang melihat Jiang Cheng langsung saja memeluknya dari belakang "A Cheng aku merindukanmu" ucapnya manja seperti biasa bila sudah berdekatan dengan keluarganya. Jiang Cheng yang sedang menahan amarah langsung merubah ekspresinya menghadapi sepupu manja menyebalkan yang sayangnya begitu di kasihinya sudah seperti saudara sedarah.

"Hentikan kekonyolanmu ini, kau membuatku malu, ck" protes Jiang Cheng namun tangannya mengelus lengan Wei Wu Xian yang melingkar di pundaknya. Lan Wangji yang merasa tidak senang Wei Wu Xian bermanja dengan orang lain kecuali orangtuanya, menarik lengan Wei Wu Xian agar kembali ke rengkuhannya. Untuk sesaat mata Wei Wu Xian bersibobrok dengan Wang Yibo yang menatapnya intens.

Wei Wu Xian yang mungkin karena berada di sekitar keluarganya, sama sekali tidak merasakan tremor dan dirinya bersyukur untuk itu, justru Wei Wu Xian memberikan senyum sopannya dan menunduk kecil tanda menyapa Wang Yibo. Lan Wangji yang menyadari kemana tatapan Wei Wu Xian segera menariknya pergi menuju meja keluarga Jiang.

Jiang Cheng yang melihat itu hanya menggeleng kepala "tidak ada yang bisa mengalahkan ke posesifan alpha Lan" cibirnya. Lan Xichen yang mendengar hanya terkekeh sambil merangkul Jiang Cheng "itulah kami, tapi kami jamin bahwa kalian akan puas dengan cinta dan kesetiaan kami" ucap Lan Xichen mantap.

Diam-diam, Wang Yibo mendengar ucapan itu semua dan tersenyum kecut. Wang Yibo tidak mungkin salah bahwa Wei Wu Xian bagi mereka adalah Zhan nya, Wang Yibo sangat yakin itu. Dan melihat Zhan nya sekarang membuat Wang Yibo kagum sekaligus menyesal karena menjadi seorang pengecut yang tidak mampu melindungi istrinya dari orangtuanya. Setiap melihat senyuman Zhan dengan Lan Wangji dan keluarga barunya, membuat Wang Yibo terus tertampar akan kenyataan bahwa Zhan nya kini sudah bahagia. Akal sehatnya mengatakan untuk merelakan namun hatinya masih dipenuhi dengan Zhan nya yang membuatnya sulit untuk melangkah maju.

Berbeda dengan pikiran sendu Wang Yibo, tuan dan nyonya Wang tanpa sadar menahan nafas ketika pertama kali melihat langsung sosok yang begitu menyerupai Xiao Zhan. Tuan Wang menghela nafas lega ketika sosok Wei Wu Xian terlihat menyapa Wang Yibo dengan tatapan ramahnya, begitupula saat tidak sengaja melihat kearahnya. Tuan Wang sangat sadar bahwa tatapan Wei Wu Xian adalah tatapan keramah tamahan dan tanpa di dapati amarah didalamnya, membuat tuan Wang yakin bahwa sosok Wei Wu Xian memanglah orang asing. Tapi tentu berbeda dengan nyonya Wang, dia justru mengepalkan tangannya dibawah meja ketika melihat penampilan mewah juga senyum Wei Wu Xian seolah mengejeknya dengan mengatakan bahwa dirinya kini tengah bahagia berada di keluarga yang berkuasa dan seolah tengah bersiap untuk menyerangnya. Pikiran negatif nyonya Wang sudah membuatnya semakin jatuh dalam kesesatan dengan beribu rencana utuk menyingkirkan sosok bergigi kelinci tersebut.

Setelah bertegur sapa dan saling melepas rindu, Wei Wu Xian kembali duduk bersama Lan Wangji di sisinya yang kini juga berhadapan dengan keluarga Wang. Wei Wu Xian sama sekali tidak memperdulikan keluarga di depannya, Wei Wu Xian hanya sibuk berbicara dan bercanda dengan keluarga Lan maupun Jiang Cheng.

Hingga tiba di acara makan malam yang menyajikan berbagai macam menu mahal di hadapannya. Dan entah disengaja atau tidak, menu main course dihadapannya kini semua mengandung lobster entah tersuir halus maupun secara terang-terangan menyajikan lobster segar. Wang Yibo yang melihat itu mengepalkan sendok dan garpu di genggamannya, Wang Yibo melirik tajam kearah ibunya. Apa ibunya ingin membunuh Xiao Zhan? Untuk kedua kalinya? Wang Yibo tidak habis pikir.

Di sisi Lan Wangji, Lan Wangji langsung menggenggam tangan Wei Wu Xian, Lan Wangji takut jika Wei Wu Xian nekad untuk memakannya demi menutupi identitasnya. Namun Wei Wu Xian hanya tersenyum menenangkan.

Wei Wu Xian memanggil pelayan dan meminta dibuatkan sesuatu agar dirinya bisa makan menu lain tanpa ada kandungan lobster di dalamnya.

Mendengar itu, bibir nyonya Wang tertarik keatas dan saat mendongak untuk berbicara, ekspresi nyonya Wang dibuat sesendu mungkin menyatakan rasa bersalah "apa makanan di meja tidak sesuai dengan selera anda, tuan muda Wei? Diantara semua menu ini, apakah tidak ada satu menu pun yang anda sukai? Ini semua menu rekomendasi hotel ini tuan muda, maafkan kami bila ternyata tidak sesuai dengan anda".

Bless RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang