Berselang tiga bulan setelah anggun diadopsi, Nur juga diadopsi oleh sepasang suami istri yang usianya tidak terlalu muda.
Sebenarnya orangtua yang akan mengadopsi Nur sudah memiliki seorang anak laki-laki yang usianya terpaut tujuh tahun lebih muda dari Nur.
“Del, garek awake dewe “.(Del tinggal kita berdua).
“iyo, La maleh sepi ya”.(iya La jadi sepi ya).“Del, yen mengko awakmu ono sing ngadopsi opo awakmu gelem?’.(Del, jika nanti kamu ada yang ngadopsi apa kamu mau?)
Dela terdiam, ia bingung harus menjawab apa.“Del awakmu gelem janji ning aku, yen sesok ono pasutri sing arep ngadopsi anak ben aku disek ya Del sing diadopsi”.(Del kamu mau janji denganku, jika besok ada pasutri yang mau ngadopsi anak biar aku dulu ya Del yang diadopsi).
Dela mengangguk, mengiyakan permintaan Nirmala.“Janji ya del, awakmu rak bakal disiki aku.”.(Janji ya del, kamu gak akan mendahului aku).
“Tapi yen pasutri kuwi milih aku kepiye mal?”.(Tapi jika pasutri itu milih aku gimana mal?).“Awakmu kudu nolak, pokoke sakdurunge aku diadopsi awakmu kudu tetep ning omah panti mbek aku”.(Kamu harus nolak, pokoknya sebelum aku diadopsi kamu harus tetap di rumah panti sama aku).
“Janji kuwi kudu ditepati del, nek kowe blenjani janji sing wes mbok gawe reti to del opo akibate”.(Janji itu harus ditepati del, kalau kamu ingkar sama janji yang sudah kamu bikin tau kan del apa akibatnya).
Entah mengapa ucapan Nirmala tadi siang membuat Dela menjadi gelisah, perasaannya sangat-sangat tidak enak. Dela memutuskan pergi kedapur mengambil minum untuk menenangkan pikirannya. Saat Dela melewati tempat tidur Nirmala, Dela menolah kearah Nirmala yang sudah tertidur.
“Duh, opo aku salah ya mau awan wes janjeni Nirmala. Kok perasaanku rak enak ngene”.(Duh, apa aku salah ya tadi siang ngejanjiin Nirmala. Kok perasaanku gak enak begini).
“Del, awakmu lahopo nduk ning kene?”.(Del, kamu ngapain nak disini?).
“Ehhhh ibukkk”. Dela kaget melihat kehadiran bu Laksmi.
“Dela kenapa? Dari tadi lho ibuk nimbali Dela”.(Dela kenapa? Dari tadi lho ibuk manggil dela).“Lahh iyo tah buk, sepurane Dela mboten rungon”.(Lahh iya tah buk, maafi Dela gak denger).
“Awakmu mikirne opo tah Del, kok wajahmu pucet. Opo awakmu mriang?’.(Kamu mikirin apa Del, kok wajahmu pucat. Apa kamu sakit?).“Ndak apa-apa buk, dela baik-baik aja. Dela masuk kamar dulu ya buk”.
Bu Laksmi merasakan ada hal yang aneh dari sikap Dela. Dela anak yang jujur dia lebih memilih dihukum dari pada harus berbohong. Apa yang sebenarnya sedang Dela sembunyikan.Hari itu tiba, ada sepasang pasutri yang ingin mengadopsi Dela.
“Del, delaa…….”.Bu Laksmi mencari dela kesana-kemari tapi bu Laksmi tak menemukan keberadaan dela.
“Mala apa kamu tau Dela dimana?”.
“Enggak bu”.“Duhh, kemana sih Dela. Ibu sudah muter-muter dari tadi tapi Dela ndak”. Bu Laksmi terlihat cemas.
“Memangnya ada apa buk”.
“Ada yang ingin mengadopsi dela”.
“Emmm, boleh ndak buk yen Mala aja yang diadopsi? Mungkin Dela dereng siap”.“Yasudah ndak apa-apa, ayok wes tunggu”.
“Ibuk bapak maaf Delanya sedang ndak enak badan jadi ndak bisa nemuin bapak dan ibuk. Bagaimana jika yang diadopsi Nirmala? Nirmala sini nak!!!!”.Nirmala berdiri disamping bu Laksmi
“Halo Nirmala, sini nak jangan takut nantinya kami akan menjadi orangtua kamu”
Saat bu Tantri merapikan rambut Nirmala beliau kaget melihat wajah Nirmala, begitu pula pak Danu. Bahkan bu Tantri merasa mual dan hampir muntah. Bu tantri dan pak danu bergegas meninggalkan omah panti.“Maaf buk, saya ndak jadi kami permisi buk”.
Bu Laksmi yang kebingungan tak dapat berkata sepatah katapun. Setelah mengantar bu tantri dan pak danu bu laksmi bergegas menemui nirmala. Dilihatnya nirmala sedang menangis.“Sabar ya nduk, mungkin memang durung rejekine Nirmala. Ibuk yakin suatu saat nanti mesti ono sing ngadopsi Nirmala”.
“Iki meski perkoro wajahe mala kan buk?”.(Ini pasti karena wajah mala kan buk?).“Emmmm sudah ya, jangan nangis lagi”.
Dela muncul dari arah dapur menghampiri bu laksmi dan nirmala.
“Dela, awakmu soko ngendi wae?ibuk dari tadi golekki kamu lho del”.(Dela, kamu dari mana saja? Ibuk dari tadi nyariin kamu lho del).“Ndak dari mana-mana kok buk, Dela dari……”.
Dela tak jadi melanjutkan ucapannya, iya melihat nirmala yang sedang menunduk tetapi tatapannya matanya mengarah ke dela.Beberapa kali Dela selalu menghindar ketika ada orangtua yang akan mengadopsi dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan dela, bahkan sekarang dela tak seceria dulu, ia lebih sering menyendiri.
Disaat nirmala sudah mulai akrab dan bermain dengan yang lain, malah dela yang sekarang berubah menjadi anak yang pendiam.
“Del, ngapain kamu sendirian disini. Wes surup ayok mlebu, ora elok surup-surup iseh ning jobo omah”.(Del, ngapain kamu sendirian disini. Udah mau gelap ayok masuk, gak baik diwaktu menjelang malam masih di luar).
“Buk, dela ndak bisa. Dela mau kayak yang lain buk”.
Bu laksmi mengajak dela masuk ke dalam kamarnya.
“Del, sebenere enek opo? Ibuk perhatikke akhir-akhir iki awakmu murung”.Dela menangis sesegukkan, bu laksmi dengan sabar menenangkan dela. Setelah dela tenang, dela menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Dela tidak ingin mengkhianati nirmala tapi dela juga ingin hidup lebih baik. Malam itu dela dan bu laksmi membuat kesepakatan yang tak diketahui siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANTIL IRENG NIRMALA
HorrorSebelum baca harap follow dulu ya☺️ Tinggalin komentar kamu di setiap part nya🙏 ~~~~~~~ Enjoyed Reading ~~~~~~~ Seorang anak bernama Nirmala, yang hidupnya mengalami ketidakberuntungan. Berawal dari kecelakaan yang membuat ketua orangtua Nirmala m...