Part 21 : Kehancuran Dela

2.4K 178 5
                                    

“Mbak mala, ada yang mencari”
“iya yuk, sebentar lagi saya keluar”
Selesai merapikan sanggulnya nirmala keluar menemui tamunya, ternyata dela yang berkunjung.
“dari mana kamu tahu rumahku?” tanya nirmala tanpa basa-basi
“maaf ya mala, aku minta alamatmu ke bu laksmi”

Nirmala sudah menduganya jika bu laksmi yang memberikan alamat rumahnya ke pada dela, kalau bukan bu laksmi siapa lagi.
“ohiya mala perkenalkan ini Bram suamiku”

Nirmala menerima uluran tangan bram, menatap mata bram dalam dan menyunggingkan senyum. Semua masih nampak biasa saja masih terlihat normal. Rahayu datang membawa minuman ditangannya.

“monggo mas, mbak disambi”(silahkan mas, mbak diminum)
“matursuwun” dela dan bram serentak
“apa yang membuatmu jauh-jauh sampai kesini del?”

“mala, seperti apa yang aku bilang tempo hari diomah panti, aku ingin meluruskan kesalahpahaman diantara kita”
“bukankah semua sudah tertulis jelas dibukumu del”

“iya mala, tapi ada beberapa hal yang harus kamu ketahui. Dugaanmu selama ini salah dela foto perempuan itu memang ibukku tapi beliau bukan bu laksmi melainkan adik bu laksmi”
“lalu?”

“soal kebakaran, aku benar-benar tidak berniat meninggalkanmu nirmala, semua terjadi begitu cepat, dikepanikan anggun dan nur menarik tanganku untuk segera keluar”
“jadi…kalian melupakanku atau kalian sengaja melakukan itu?”

“tidak mala, kami tidak ada niat jahat sedikitpun sama kamu. Dan yang mencoret namamu dari buku harianku bukan aku mala, aku pun tidak tahu siapa yang melakukannya”
“bagaimana dengan janjimu? Janji yang kau khianati dela” nirmala menatap tajam kearah dela.

Dela mendekatkan tubuhnya kearah nirmala, diraihnya kedua tangan nirmala.

“mala, maafin aku. Aku terpaksa melakukan itu aku ingin hidup lebih baik dan mengejar impianku mala. Maaf jika aku telah menyakitimu, sebagai permintaan maafku untuk menebus janjiku kamu boleh mengambil apa yang menjadi kepunyaanku mala” Dela memeluk nirmala.

Nirmala melihat kearah Bram suami dela. Ya, Bram yang nirmala inginkan. Nirmala menatap Bram dengan sangat tajam, menyunggingkan senyum dibibir manisnya sampai bram benar-benar terpikat oleh kecantikan nirmala.

Sedari tadi bram tak henti-hentinya menatap kearah nirmala tanpa berkedip sedikit pun.

“baiklah dela, akan ku pikirkan lagi”
“terimakasih nirmala, kau memang sahabat terbaikku”
Nirmala tersenyum tak menjawab
“mala, boleh aku numpang ke kamar kecil?” ijin dela
“boleh, kamu kebelakang saja nanti disana ada gadis yang tadi mengantar minum, nanti dia akan mengantarmu”.

Dela pergi meninggalkan, nirmala dan suaminya berdua. Tak ada percakapan apapun antara bram dan nirmala.

Nirmala berjalan mendekati bram, duduk dipangkuan bram membelai wajah bram dengan jemarinya, dari mata, hidung, bibir bram, diakhiri dengan bisikan suara lembut nirmala ke telinga bram.

Seperti dihipnotis bram merasa jantungnya berdetak lebih cepat seperti biasanya, dahinya mulai berkeringat. Dela yang sudah selesai kembali ke tempat nirmala dan bram berada.

“mas, kamu kenapa? Kamu sakit?” dela mengusap keringat di dahi bram namun bram menepis tangan dela.
“aku gak apa-apa” dela terhentak saat suaminya menepis tangannya, karena tak biasanya bram bersikap kasar kepadanya.

Bram adalah pria yang selalu bersikap lebut kepada dela, jangankan untuk bersikap seperti tadi berbicara dengan nada keras saja bram tidak pernah. Dela menepis semua prasangka buruk dihatinya, mungkin suaminya memang sedang tidak enak badan.

KANTIL IRENG NIRMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang