SEBUAH JAWABAN
"Selalu libatkan Allah untuk setiap keputusan mengenai hidupmu. Terutama menyangkut masalah masa depanmu"
.
(Afifah Afra)💖💖💖💖💖💖💖
"Mm.. Boleh Afifah salat Istikhorah dulu. Nanti besok In Syaa Allah Afifah akan jawab" kata Afifah membuat yang lain tersenyum. Tapi berbeda dengan kevin yang sedikit kesal karena hanya menjawab itu saja membuat orang lain penasaran.
"Maa Syaa Allah, boleh kok nak. Kami akan menunggunya" kata Abi Rifki.
"Terimakasih Abi" kata Afifah sambil tersenyum lega.
"Saya kira kamu mau jawab sekarang dek. Bikin kita penasaran saja. Lihat tuh Rifki tadi sudah tegang eh malah kamu gantungin lagi" kata kevin membuat semua orang tertawa. Lain halnya dengan Rifki yang menatap tajam kevin. Bisa-bisanya dia berbicara seperti itu disaat dia sedang tegang.
"Aku yakin kamu tidak bisa tidur malam ini Rif" kata Kevin terkekeh.
"Aku mau bicara sama kakak sebentar" bisik Afifah ke Kevin membuat dia mengabaikan tatapan dingin dari Rifki yang tadi digodanya. Dia pun menggangguk. Dia paham pasti Afifah akan mengintrogasi dirinya.
Setelah permbicaraan serius itu keluarga Rifkipun memutuskan untuk pulang. Setelah pulang Kevin dan Afifah berbicara di atas balkon kamar Afifah."Kakak pasti sudah tahu kan?" tanya Afifah tanpa menatap Kevin. Kini tatapannya hanya melihat ke arah langit.
"Tahu apa dek?" tanya Kevin yang pura-pura tidak mengerti maksud Afifah. Membuat Afifah menoleh ke Arahnya namun hanya sebentar.
"Jangan pura-pura tidak tahu kak?" kata Afifah seakan tahu kepura-puraan kevin.
"Aku tahu kakak sudah tahu kalau Rifki akan melamar Afifah kan?" kata Afifah yang lagi-lagi hanya menatap ke arah namun kali ini dia sudah menatap Kevin."Sebenarnya iya dek, kakak sudah itu dari dulu. Bahkan saat itu kakak pernah tanya kok sama kamu" kata Kevin.
"Kapan?" tanya Afifah.
"Itu waktu kakak bisikin ke kamu di parkiran fakultas. Kamu juga jawabnya sehabis ujian meja. Jadi Yah kakak kakak suruh dia datang sehabis kamu ujian meja" kata Kevin membuat Afifah mengingat kejadian yang lalu.
"Tapi kenapa waktu itu kakak tidak kasi tahu aku kalau itu Rifki" kata Afifah.
"Agar kamu bisa fokus adikku sayang" kata Kevin membuat Afifah menggangguk tanda mengerti.
"Tapi kenapa kakak tidak kasi tahu aku tadi kalau dia mau datang dan melamar aku? Kakak tahu tidak kalau aku sangat kaget tadi? Andai saja kakak kasi tahu aku dari awal pasti aku tidak kakak orang syok tadi" kata Afifah dengan memasang wajah cemberutnya.
"Supaya suprise kali dek" kata Kevin santai sambil terkekeh.
"Tapi kak kan aku jadi malu kak" kata Afifah.
"Ternyata adik aku bisa malu juga" kata Kevin sambil terbahak membuat Afifah memasang wajah kesalnya.
"Eh, maaf dek. Bercanda" kata kevin yang kini sudah tidak tertaea lagi."Terus bagaimana diterima nggak?" tanya Kevin.
"Aku tidak tahu kak. Aku belum menemukan jawabannya" kata Afifah.
"Kamu salat Istikhorah dulu. In Syaa Allah kamu mendapatkan jawabannya. Kalau boleh jujur kakak mendukung kamu dengan dia. Dia selalu menjadi penjagamu baik dulu sampai sekarang. Dan imannya pun tidak diragukan lagi" kata Kevin.
"Iya kak. Cuman dia sahabat aku" katta Afifah.
"Lalu kalau sahabat memang tidak bisa menikah? Atau kamu tidak punya perasaan yah sama dia" tanya Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemana Cinta Harus Berlabuh [SELESAI]
SpiritualBertemu denganmu adalah hal yang tak terduga yang aku syukuri, Mencintaimu adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Sang pemilik cinta, Dan mengejarmu adalah suatu kesalahan yang pernah aku lakukan... Aku tak pernah menyangka, jika mencintaim...