TEMAN LAMA
"Bukan siapa yang lebih dulu bertemu tapi siapa yang tetap bertahan dan selalu ada untukmu"
.
(Afifah Afra)💖💖💖💖💖💖💖
Waktu berjalan begitu cepat. Kini afifah sudah tidak lagi di Bandung. Dia sudah kembali semalam dan sekarang dia sudah kembali beraktifitas sebagai mahasiswa. Karena sebentar lagi dia akan final maka dia kembali disibukkan dengan setumpuk tugas-tugas yang harus dia selesaikan.
Lihat saja setelah kelas selesai tadi, dia kini sibuk bolak balik fakultas dan tempat print. Dia akan mengumpulkan 2 tugas makalah dari dosennya hari ini juga.
Sementara masih ada lagi tugas lain yang menunggu. Karena kemarin dia harus ke bandung mengakibatkan tugas kuliah yang biasa dia kerjakan pada saat libur malah terbengkalai. Akibatnya hari ini dia harus mengerjar deadline dan mengabaikan perutnya yang harusnya diisi energi.
"Afifah, kamu tidak lapar? ini sudah lewat waktu makan siang loh. Sebantar lagi asar" tanya Claudia kepada Afifah yang masih sibuk mengetik di lebtopnya.
"Tidak. Kamu duluan saja. Aku harus menyelesaikan ini dulu" kata Afifah yang masih saja menatap lebtopnya.
"Kamu bisa mengerjakannya nanti. Kan makalahmu sudah kamu kumpulkan tadi. Dan ini tugas baru dan masih ada waktu satu hari lagi untuk mengerjakannya" kata Claudia.
"Kalau aku tunda lagi aku akan kerepotan kayak tadi. Dan aku yakin sebentar akan ada tugas baru lagi. Jadi, daripada nanti numpuk mending aku selesaikan sekarang saja" kata Afifah yang hanya melirik Claudia sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya ke lebtop.
"Susah yah bicara sama orang yang sangat disiplin. Pantes nilai kamu selalu tinggi" kata Claudia pasrah.
"Kamu duluan saja. Nanti kamu sakit maag karena telat makan" kata Afifah seakan dia lupa kalau dia sendirilah yang punya penyakit maag.
"Terus kamu? Emang kamu tidak sakit kalau kamu tidak makan. Apalagi kalau kamu punya penyakit maag bisa bahaya. Kamu tidak maag kan?" tanya Claudia.
Dia takut sahabatnya ini akan sakit jika terus seperti ini. Afifah hanya tersenyum. Yah, dia punya penyakit maag dan yang tahu penyakitnya itu hanya ibunya dan satu orang yang merupan teman SMAnya.
Kalau ditanya kenapa keluarga yang lain dan sahabatnya tidak mengetahui itu karena Afifah melarang ibunya untuk memberi tahunya dengan alasan dia tidak ingin membuat orang lain khawatir.
Awalnya ibunya menolak tapi afifah berjanji padanya akan menjaga diri. Namun sepertinya kini Afifah melanggar janjinya karena tadi pagi dia hanya sarapan roti dan sampai sekarang tidak ada lagi yang masuk diperutnya padahal sudah jam 2 siang.
"Nanti kalau aku lapar dan ini sudah selesai aku akan ke kantin. Sekarang kamu pergi saja. Maaf tidak bisa menemani mu" kata Afifah sambil memperlihatkan puppy eyes nya membuat claudia hanya bisa pasrah.
"Baiklah. Aku ke kantin dulu kamu hati-hati disini yah. Kalau sudah lapar susul aku ke kantin" kata Claudia dan Afifah hanya mengangguk. Jujur saja sebenarnya dia juga lapar apalagi perutnya saat ini sedikit nyeri tapi dia tahan soalnya nanggung kalau tugasnya tidak selesai sebelum kelas dimulai.
"Iya, kamu hati-hati juga" kata Afifah
"Assalamu'alaikum" pamit Claudia
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Afifah
Setelah kepergian claudia. Afifah kembali menatap lebtopnya dengan serius. Dia juga sesekali membaca bukunya dan mengetik dilebtopnya. Jika sudah berurusan sama tugas Afifah akan lupa waktu dan penyakitnya itu. Saat Afifah masih sibuk dengan tugas-tugasnya tiba-tiba saja datang seorang laki-laki menghampirinya dan berdiri di depan afifah yang sedang duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemana Cinta Harus Berlabuh [SELESAI]
EspiritualBertemu denganmu adalah hal yang tak terduga yang aku syukuri, Mencintaimu adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Sang pemilik cinta, Dan mengejarmu adalah suatu kesalahan yang pernah aku lakukan... Aku tak pernah menyangka, jika mencintaim...