Part 45

2.3K 89 22
                                    

DILARANG KELUAR RUMAH

"Rasa sakit yang diakibatkan oleh cinta tidak selamanya berdampak buruk pada kita. Tapi terkadang juga berdamfak baik pada kita"
.
(Afifah Afra)

💖💖💖💖💖💖💖

"Jadi kapan nih acaranya pernikahannya?" tanya Bara ayah Afifah.

"Boleh aku mengusulkan?" tanya Adrian.

"Boleh. Kamu berhak mengambil keputusan" kata Bara.

"Aku ingin acaranya minggu depan" kata Adrian membuat semua orang kaget. Begitupun dengan Afifah. Karena waktunya sangat cepat dan mereka berpikir tidak ada persiapan sama sekali.______________

"Apa itu terlalu cepat? Minggu depan sangat singkat untuk acara persiapan pernikahan. Aku tidak mau yah pernikahan adik aku seadanya" kata Kevin tidak terima.

"Iya nak apa itu tidak terlalu cepat?" tanya Bara.

"Saya rasa tidak om. Saya bisa mempersiapkan semuanya dalam waktu 1 minggu dan bahkan itu bisa lebih dari cukup. Dan tenang saja pernikahan ini bukan acara yang biasa tapi aku ingin semua orang bisa menikmati pestanya dengan nyaman" kata Adrian dengan penuh keyakinan.

"Bagus deh kalau begitu" kata Kevin.

"Orang kaya mah bebas" kata Claudia yang dari tadi hanya diam membuat semuanya tertawa.

"Jadi bagaimana om?" tanya Adrian.

"Om sih setuju saja tapi kita tanya Afifah dulu. Bagaimana sayang?" tanya Bara.

"Kalau kalian setuju akupun setuju" kata Afifah.

"Alhamdulillah" kata semua orang dengan penuh syukur.

Jangan tanyakan lagi bagaimana ekspresi Adrian. Karena sekarang dia sudah sangat bahagia. Bahkan kini dia sudah tersenyum dan tak henti-hentinya mengucap syukur.

💖💖💖💖💖

Setelah acara khitbah semalam Afifah dan Adrian dilarang untuk bertemu dan keluar rumah tanpa pengawasan keluarga mereka. Oleh karena itu, Afifah yang tadinya berniat pergi sendiri ke panti harus ditemani dengan saudara kembarnya siapa lagi kalau bukan Kevin.

Dan bukan hanya itu ada Raka dan Aisyah istri Kevin pun ikut. Katanya kevin sekalian ngajak keluarga jalan-jalan. Dan itu tidak terlalu masalah bagi Afifah, yang jelas rencana untuk mengundang ibu dan adik-adik di panti secara langsung bisa terwujud. Apalagi dia sangat merindukan suasana di panti.

"Kak, di Alfamart depan kita singgah dulu yah" kata Afifah ke Kevin yang sedang menyetir. Kevin yang mengerti maksud adiknya pun mengangguk dan memberhentikan mobilnya tepat di depan supermarket.

"Kok belhenti. Kita udah sampai yah?" tanya Raka yang berada di samping Afifah.

"Belum sayang. Bunda mau beli sesuatu dulu. Raka tunggu sini yah sama Abi" kata Kevin sambil menghadap ke arah anaknya.

"Iya, kamu disini yah. Umi sama bunda mau masuk dulu" kata Aisyah yang juga mengahadap ke belakang tempat anaknya duduk. Raka tampak berpikir.

"Nggak ah. Mau ikut" kata Raka menolak tawaran kedua orang tuanya.

"Tapi sayang Umi sama bunda hanya sebentar. Nanti kalau ada Raka jadi repot. Mending Raka lanjutin tidurnya lagi, disini ada Abi kok" kata Kevin tapi Raka hanya menggeleng.

"Bunda belikan es krim deh. Asal Raka di mobil saja sama Abi" kata Afifah. Mendengar kata es krim Raka tampak berbinar.

"Ok. Tapi bunda sama umi beli yang banyak. Segini" kata Raka sambil meperlihatkan semua jari tangannya.

Kemana Cinta Harus Berlabuh [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang