Part 17

2.2K 135 10
                                    

ADRIAN KEPO

"Jangan menilai seseorang dari satu sisi. Tapi lihat dari sisi yang lain. Mungkin saja sisi yang lain itu berbeda"
.
(Afifah Afra)

💖💖💖💖💖💖💖

"Assalamu'alaikum" salam Adrian

"Wa'alaikumussalam, selamat datang pak" sambut Sisil.

"Iya" jawab adrian singkat dengan aura dinginnya

"Bapak ingin melihat contoh desainnya yah?" tanya Sisil dan Adrian hanya mengangguk.

"Kalau begitu bapak tunggu saja di sofa itu,  saya akan mengambilnya dulu" kata Sisil lagi-lagi Adrian hanya mengagguk. Lalu berjalan ke sofa tersebut sementara sisil berjalan masuk ke sebuah ruangan.

"Apa semua orang tampan itu datar dan dingin yah? Membosankan tapi tampan sih" kata Sisil yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

Setelah mengambilnya sisil pun kembali ke Adrian dengan membawa 2 jenis pakaian.

"Ini pak hasil desainnya" kata Sisil sambil memberikan pakaian ditangannya. Adrian pun melihat-lihat pakaian itu.

"Perfect" kata adrian.

"Jadi begini saja pak?" tanya Sisil dan adrian hanya mengagguk.

"Baik pak kami akan segera mengerjakannya. Dan kami akan menghubungi bapak jika telah selesai" kata Sisil

"Oke saya tunggu" kata Adrian kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh butik. Tepatnya ke arah lantai 2. Membuat Sisil kembali bingung.

"Ada lagi pak?" tanya Sisil dengan hati-hati.

"Mana Afifah? Kenapa anda yang melayani saya?" tanya Adrian dengan wajah yang datar. Membuat Sisil menahan tawanya. Andai saja orang ini bukan CEO maka Sisil akan tertawa didepannya.
Orang juga tahu kalau pemilik butik tidak akan turun tangan langsung dalam soal melayani kecuali jika akan menjalin kerja sama. Meski Afifah memang kadang sesekali melayani langsung pembeli tapi sepertinya orang didepannya ini lupa akan hal itu.

"Maaf pak. Ini memang sudah tugas saya" kata sisil dengan ramah.

'Iya juga yah. Aduh, kenapa saya kayak orang bego begini' batin adrian

"Maksud saya bisa saya ketemu dengan Afifah?" tanya Adrian

"Maaf pak, nona Afifah tidak ada disini" kata Sisil dan Adrian hanya mengangguk

"Baiklah. Saya pamit. Assalamu'alaikum" pamit Adrian kemudian berdiri lalu berjalan keluar

"Wa'alaikumussalam" jawab Sisil

Saat keluar dari butik Adrian tidak sengaja menabrak seseorang. Eh, tepatnya orang itu yang menabrak Adrian

"Maaf, saya tidak sengaja" kata orang yang menabrak Adrian

"Dimas" kata Adrian.

"Kak Adrian" kata Dimas

Adrian dan Dimas memang saling mengenal. Karena mereka kadang sering bertemu di mesjid. Entah ketika salat atau ketika ada kajian.Jadi,  wajar jika mereka sangat akrab.

"Apa kabar kak?" tanya Dimas

"Alhamdulillah baik. Kamu bagaimana?" tanya Adrian kembali dengan tersenyum

"Alhamdulillah, baik juga kak. Sudah lama yah kak kita tidak bertemu" kata Dimas

"Iya, lumayan. Terakhir kita ketemu pas beberapa bulan yang lalu yah" kata Adrian dan Dimas pun mengangguk

Kemana Cinta Harus Berlabuh [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang