Part 29

1.5K 91 11
                                    

PERMINTAAN MAAF RIFKI

"Tidak ada salahnya memaafkan orang lain karena dengan begitu kamu bisa lebih bahagia"
.
(Afifah Afra)

💖💖💖💖💖💖💖

"Dek, kita keluar yuk. Cari makan" kata Kevin.

"Makan disini saja kak. Biar aku masak dulu" kata Afifah.

"Tidak usah dek. Kamu pasti lelah kuliah. Apalagi juga tadi urus pekerjaan" kata Kevin.

"Baiklah kak. Kalau begitu Afifah siap-siap  dulu" kata Afifah dan Kevin hanya mengangguk.

Setelah memakan waktu hampir 1 jam akhirnya mereka sudah siap. Mereka pun berangkat ke sebuah warung makan yang berada di pinggiran jalan. Meski mereka orang kaya tapi mereka selalu senang makan dipinggiran jalan karena katanya makanan disana enak-enak.  Setelah memakan waktu beberapa menit akhirnya mereka sampai.

"Duduk disini saja dek" kata Kevin kemudian Afifah mengangguk. Kevin pun pergi memesan makanan mereka.

"Disini selalu ramai yah Kak" kata Afifah setelah Kevin kembali.

"Iya dek.  Disinikan makanannya enak" kata Kevin dan Afifah hanya mengangguk dan tersenyum.

Tidak lama makanan yang mereka pun datang. Mereka langsung memakannya. Saat sedang makan tiba-tiba datang seorang laki-laki.

"Assalamu'alaikum" salam laki-laki itu membuat Kevin dan Afifah langsung menoleh ke arahnya. Membuat Afifah langsung memalingkan wajahnya namun tetap menjawab salamnya dan menatap ke arah Kevin dan Kevin hanya tersenyum. Tapi jangan dzouzon dulu yah soal Afifah yang memalingkan wajahnya. Dia melakukan itu bukan karena benci kepada Rifki hanya saja dia menghindari pandangannya dari lawan jenis.

"Wa'alaikumussalam, macat yah Rif?" tanya Kevin membuat Afifah menatap Kevin heran.

"Iya" kata Rifki kemudian duduk di depan Kevin.

"Dek, sebenarnya Rifki yang mengajak bertemu disini. Kakak minta maaf tidak jujur sama kamu karena kakak tahu kamu pasti menghindarinya. Kakak harap kamu mau mendengarkan Rifki" kata Kevin. Afifah hanya menatap kakaknya dengan tersenyum dan kemudian mengangguk.

"Pesan dulu Rif" kata Kevin dan Rifki pun memesan makanannya. Setelah memesan Rifki pun mulai membuka pembicaraan.

"Afifah, Maaf" kata Rifki sambil menatap Afifah dan yang ditatap hanya menunduk.

"Aku benar-benar minta maaf selama ini sudah tidak percaya padamu. Aku berjanji akan tabayyun dulu sebelum menyalahakan orang lain. Aku mohon aku tidak bisa  seperti ini. Aku tidak bisa terus menjaga jarak denganmu. Aku benar-benar kehilangan kamu" kata Rifki lembut namun penuh dengan penyesalan.

"Dari kemarin aku sudah bilang bahwa aku sudah memaafkan kamu Rif" kata Afifah sambil tersenyum dan kemudian mengangkat kepalanya. Sehingga tatapan mereka bertemu namun segera mereka palingkan dan mengucap istighfar berkali-kali.

"Tapi Afifah, aku bukan hanya butuh maafmu tapi aku mau kita bisa seperti dulu. Aku merasa kamu masih terus menghindar" kata Rifki.

"Kamu salah paham Rif, aku bukan menghindar karena masalah ini. Memang benar awalnya aku menghindar karena menghargai Elisa. Tapi sekarang tidak lagi. Karena aku menghindari mu karena takut kepada Allah. Aku sadar kalau persahabatan antara laki-laki dan perempuan bukanlah hal benar. Aku takut telalu dekat denganmu dan malah mendatangkan murka Allah" kata Afifah pelan.  Membuat rifki tersenyum. Setidaknya dia tahu alasan Afifah menghindarinya.

"Nah, kakak setuju Afifah. Kalian jangan terlalu dekat karena kalian bukan mahrom" kata Kevin yang ikut nimrung dalam pembicaraan mereka.

"Iya, aku sekarang mengerti. Aku akan menghargai itu" kata Rifki sambil tersenyum bahagia.

Kemana Cinta Harus Berlabuh [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang