31. Hadiah terakhir (21+)

4.1K 119 16
                                    

Rose pov

Siang ini lisa meminta bertemu dan karena jadwalku sedang kosong aku meminta dia untuk datang saja ke dorm. Karena kurasa jennie unnie dan jisoo unnie sedang sibuk sampai malam di agency. Aku benar-benar harus banyak bicara dengan anak itu. Bagaimana dia dengan tenang menyebut jennie sebagai nyonya manoban. Lisa sialan.

Suara mobil sudah kudengar didepan dorm kami. Aku yakin itu lisa. Aku segera menambahkan lipstik di bibirku agar tak terlalu pucat saat lisa melihatku. Aku sedikit mengintip dikaca dan ya itu dia gadis yang aku tunggu sejak tadi. Aku langsung menyambutnya, dia segera merentangkan tangannya untuk menyambut pelukanku.

"Aku seperti disambut oleh istriku sehabis pulang kerja"

"Kau bisa saja, masuklah kita bicaara di dalam"

"Kenapa tidak ke agensi hem? Kau tau aku melakukan investasi disana agar bisa sering bertemu denganmu. Tapi kau malah sering bolos dan tidak baik padaku"

"Jangan banyak bicara katakan apa maumu?"

"Bagaimana kalau kita berbincang dikamarmu saja? Aku ingin tahu bagaimana kamar kekasih gelapku ini"

Aku akhirnya membawa lisa ke dalam kamarku. Lisa tampak melihat-lihat suasana kamarku entah apa yang ada dikepalanya.

"Ahh baiklah, bisakah hari ini aku menjadi jisoo? Ajarkan aku bagaimana jisoo menyentuhmu baby"

"Kenapa tidak aku saja yang menjadi jennie unnie dan kau yang menyentuhku sepertinya?"

Aku mendekatkan wajahku kearah wajah lisa.

"Bagaimana kalau kita bermain dikamar mandi? Aku sedikit berkeringat" lisa memberi ide padaku.

Aku selalu menjadi objek kejailan seks lisa selama ini. Jadi kali ini aku ingin aku yang menyentuhnya. Kami seringkali melakukan seks secara terburu-buru, kadang itu menyenangkan tapi kadang juga aku belum puas karena kami diburu oleh keadaan.

"Kau tahu dikamar mandi ini ada ditempat duduk favorit jisoo. Dia sering memintaku untuk menservis dirinya disana. Kau ingin mencoba?"

Lisa melihat kursi itu dan mengangguk. Dengan begitu lembut aku melepaskan semua pakaian lisa hingga tak bersisa satupun. Lisa kini tengah melihat Kursi yang terbuat dari bebatuan unik dimana diatasnya terdapat shower juga. Aku mendudukkan lisa diatasnya. Kali ini aku benar-benar akan membuat vaginanya memerah karena ulahku. Aku mulai menyalakan shower yang kusetel dengan suhu hangat itu untuk membasahi tubuh kami.

"Diamlah, kali ini biar aku yang memuaskanmu"

"Lakukan apa yang biasa kau dan jisoo lakukan aku ingin tahu"

"Kau yakin ingin tahu? Jisoo sekarang lebih bervariatif membuatku kuatir akan bisa melupakanmu lisa"

Lisa tiba-tiba menjambak rambutku dan mengarahkan mulutku ke depan vaginanya. Liatlah lisa selalu tampak liar didepanku.

"Kau terlalu banyak omong tanpa bertindak lihatlah bagian bawahku sudah berlendir juga berkedut karena ulahmu, cepat hisap aku jalang"

Aku tersenyum mengejek mendengar ucapan lisa. Aku mendekatkan wajahku kearah vagina lisa, dari sini aroma kewanitaan lisa sudah tercium. Entah bagaimana lisa merawatnya, baunya terkesan berbeda dengan milik jisoo. Jika aroma milik jisoo lebih ke aroma susu maka milik lisa justru beraroma seperti buah-buahan. Aku memandangi vagina lisa yang tampak berwarna pink dan semakin pink ketika dilihat bagian dalamnya. Aku terus memperlebar vagina lisa dengan jariku mencari tahu bentuk sesungguhnya vagina lisa. Disana terdapat sebuah daging kecil yang tumbuh yang merupakan pusat rangsangan tubuh lisa.

"Apa yang kau liat sialan, memekku sudah benar ingin kau jilat"

"Kau kotor sekali manoban, seperti ini hah?"

FROM THE PAST_JENLISA_ (COMPELETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang