41. Jennie

1.8K 104 3
                                    

Lisa pov

Aku mulai membuka mata, aku menatap langit-langit ruangan ini. Terlihat begitu bersih, dengan nuansa putih biru pada atapnya. Aku mendengar suara orang memanggilku.

"Lisa, kau ingin kehidupan yang seperti apa lagi? Aku telah begitu baiknya mengabulkan doamu untuk memberi jennie hukuman karena telah gagal dalam menjagamu"

Aku mulai tampak bingung, sepertinya mimpi itu datang kembali. Aku terjebak lagi dalam mimpi sialan ini. Mimpi yang 5 tahun lalu menjebakku dalam dunia yang gila. Dimana aku berharap dan berdoa bisa memulai kehidupan yang baru dan bisa menghukum jennie atas segala ketidakmampuannya memilikiku. Dan aku terbangun dengan segala situasi yang berbeda, aku terbuang di negeri orang. Di swiss tempat kelahiran ayahku. Aku kehilangan semua ingatan orang lain tentangku. Mereka bahkan memiliki ingatan tersendiri tentang masa laluku. Semua orang menceritakan banyak hal tentang masa kecilku saat mereka menyadari bahwa aku terlihat amnesia. Saat itu aku meyakinkan semua orang bahwa, Tidak, aku tidak mengalami lupa ingatan sedikitpun. Aku masih mengetahui tentang ayah dan ibuku, termasuk segala identitas mereka. Hanya pengalaman masa kecilku hingga hari terbangun itu saja yang sedikit berbeda. Aku mengatakan segala apa yang ada pada ingatanku pada mereka bahwa aku seorang idol di korea. Dan mereka saat itu menatapku dengan aneh, bahkan saat aku mencari nama "lalisa manoban" di internet tak dapat kutemui sedikitpun. Pencarianku tentang blackpink akhirnya menjadi jalan terakhirku. Aku menemukan bahwa hanya 3 member yang tergabung dengan blackpink, dan aku bukan bagian dari mereka. Aku menjadi histeris dan sedikit gila kurasa saat situasi membingungkan ini terjadi,  dokter menyarankan keluargaku agar aku diperiksa kejiwaannya, aku mengikutinya. Bukan karena aku merasa gila. Hanya saja, aku menjadi sedikit aneh dengan diriku sendiri. Lalu Selama satu tahun aku hidup di panti rehabilitasi, aku menyadari bahwa mungkin ini memang jalan hidupku yang harus aku jalani. Aku tidak mengkhawatirkan kehidupanku disini, karena nyatanya aku juga baik-baik saja. Aku hanya khawatir dengan kehidupan jennie. Apakah dia juga melupakanku? Aku bahkan tak bisa mendapat kabar apapun dari dunia luar karena segala aksesku di panti benar ditutup, meskipun rasa ingin tahuku begitu besar. Lalu aku bertemu dengan seulgi yang saat itu menjadi relawan di sana. Aku menyadari satu hal bahwa aku harus memulai hidupku yang baru didunia ini. Aku harus menemukan apa yang sebenarnya jadi misteri dalam hidupku. Aku yang selama di panti selalu menolak untuk dikatakan gila akhirnya mengakui pada mereka bahwa aku gila. Dan kalian tahu, mereka membebaskanku dari panti dengan mudahnya setelah aku mengakui kegilaanku. Tak perlu ada tes apapun lagi, karena bagi mereka para dokter disana "saat kau mengakui dirimu gila, itulah saat dimana kau sudah menyadari keadaanmu. Dan saat seseorang sudah sadar akan keadaan dirinya maka dia bisa dikatakan sembuh" aku dinyatakan sembuh dan hanya diharuskan meminum obat jalan yang tak pernah aku minum. Aku kembali ke duniaku, aku mencari tahu tentang aku didunia baru ini sesuai dengan cerita orang-orang ini. Lalu tentang jennie aku hanya percaya, jika takdir membawaku pada jennie maka aku yang akan menghukumnya. Bukan Tuhan.....

"Lisa, jadi bagaimana?"

Suara aneh itu mengintrupsiku lagi, saat aku ingin menjawab mulutku masih terasa sangat kaku. Tak bisa digerakkan. Aku ingin mengatakan dengan sungguh "aku menyesali doaku. Aku ingin menghukum jennie, tapi bukan seperti ini. Saat Dunia menghukum jennie bukan hanya jennie yang tersakiti bahkan aku lebih tersakiti ketika aku mengetahui bahwa mental jennie tak sekuat aku, aku menyesal ketika mengetahui keadaan jennie, tolong perbaiki semua ini. Aku ingin benar-benar memulai hidupku dimanapun itu asal dengan jennie. Tolong... Kali ini.. saja tuhan"

"Lisaa, bangunlah hei aku akan panggilkan dokter"

Kali ini aku melihat ke sisi ranjangku ternyata itu jisoo unnie. Aku seepertinya telah terbangun dari mimpi burukku itu. Hanya saja, aku sekarang berada didunia yang seperti apa. Dunia ini bisa menjadikan siapa saja menjadi bahan permainannya. Aku tak ingin di cap gila lagi, sungguh aku tak gila. Tunggu aku baru saja tidak mengakui diriku gila? Apakah aku sekarang benar-benar gila? Astagaaa ......

FROM THE PAST_JENLISA_ (COMPELETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang