Cerita ini mengandung unsur LGBT serta syarat akan muatan konten dewasa.
🔞🔞🔞🔞
Bagaimana bisa semua ini menjadi begitu ambigu bagi Jennie?
Semua nampak abu2, semuanya berjalan sebagaimana mestinya pada awalnya
namun lama kelamaan ketidakjelasan...
Pagi ini seperti biasa jennie datang berkunjung keapartmen lisa dengan tujuan menagih janji lisa untuk memasakkan makanan bagi mereka sarapan. Saat jennie menekan bel pintu lisa, ternyata yang membuka bukan lisa melainkan sosok wanita lain. Tyuzu membuka pintu sambil sibuk memperbaiki antingnya. Dia terlihat akan bersiap untuk pergi juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tyuzu?"
"Jennie unnie, kau mengenal lisa juga?"
"Ahh ya" jennie terlihat kikuk
"masuklah unnie. Lisa sedang mandi aku juga sedang bersiap untuk pergi hanya menunggu lisa sebentar lagi untuk berpamitan"
"Ini terlalu pagi untuk pergi, kau baru saja datang bukan?" Tanya jennie memastikan
"Emm sebenarnya aku menginap disini unnie, kemarin aku tak sengaja bertemu lisa di bar dan aku ingin bermain ke apartemen lisa"
"Jadi begitu ya"
Tiba-tiba dari arah kamar lisa sedang memakai boxer sambil masih berjalan memakai kaosnya dengan menampakan beberapa perut lisa yang sixpack itu.
"Siapa yang datang tzuyu?"
Tanpa sempat dijawab tyuzu, lisa sudah melihat siapa yang datang.
"Kau rupanya unnie, kau bersungguh-sungguh untuk sarapan diapartmenku ternyata"
"Ne lisa, maaf mengganggu waktumu"
"Tidak apa-apa, tyuzu kemarilah"
Tyuzu berjalan mendekat kearah lisa yang sudah duduk di kursi tamunya itu. Lisa langsung menarik tyuzu untuk duduk dipangkuannya, tyuzu yang tidak siap dengan gerakan lisa akhirnya hanya bisa pasrah saat lisa menariknya.
"Lisa, ada jennie unnie"
"Aku ingin berterimakasih padamu saja, apa terlihat ada masalah jennie unnie?"
"Tidak lisa, lakukanlah"
"Dengar sayang, jennie unnie saja tak melarang, jadi terimakasih untuk semalam ne. Aku akan sering menghubungimu. Kau sudah begitu cantik rupanya. Ingin berangkat ke agencymu sekarang?"
Tyuzu hanya mengangguk. Lisa tiba-tiba mencium tyuzu didepan jennie, jennie yang melihat itu hanya bisa diam saja. Lisa semakin memperdalam ciumannya sedangkan tyuzu justru menikmati ciuman Lisa dengan menutup kedua matanya. Akhirnya lisa mengakhiri ciuman itu.
"Baiklah mari kuantar ke depan?"
"Kau mengusirku lisa?"
"Aku hanya sedikit sibuk sebentar lagi, aku belum melakukan persiapan apapun untuk kerjaku nanti, daripada aku tak mengurusmu itu akan lebih kejam bukan?"
