37. Rahasia?

1.5K 105 6
                                    

Jennie pov

'Brak

Lisa masuk ruanganku dengan sedikit tergesa, aku melihat dia membawa sebuah buket bunga lalu tiba-tiba dia bersujud dibawah keranjang rumah sakitku.  Dia mengeluarkan sebuah kotak cincin lalu memulai berbicara.

"Jennie, aku tak punya banyak waktu. Kita harus menikah. Ini satu-satunya jalan untuk kita bisa bersatu. Aku tak mau dipisahkan takdir lagi denganmu. Aku sudah lelah dipermainkan takdir"

Aku mengernyitkan dahi, cukup bingung dengan ucapan lisa. Dia selalu datang setiap hari dengan penuh kejutan. Seperti membuat masakan menu baru, memberi dinner romantis, memberi hadiah mewah, tapi kejutan yang seperti ini bukannya terlalu berlebih?

"Lisa apa yang kau katakan? Kau melamarku" aku memegang pipinya.

"Ya, aku sekarang melamarmu dan besok kita akan menikah. Kau sudah cukup sehat bukan? Kita pulang dari rumah sakit hari ini dan menikah besok"

"Hei, tenanglah bicarakan padaku ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini. Aku memang ingin menikah denganmu tapi bukan tergesa-gesa seperti ini"

"Menikahlah denganku dulu, biarkan aku selamat dulu" Lisa memegang tanganku dan memasukkan sebuah cincin di jari manisku

"Oke, aku sudah menerima lamaranmu lalu?"

"Aiss. Daddyku sudah datang kekorea. Dia menerima laporan somi bahwa aku berselingkuh dan bermain dengan banyak wanita. Jadi selamatkan aku"

Aku sedikit sedih mendengar alasan lisa mengajakku menikah secara tiba-tiba. Ternyata hanya karena takut akan daddynya. Tapi aku tahu bagaimana cara mengatasi gadis ini. Memakai hati? Hah jangan biarkan mulutnya itu menggores hatimu, hanya membuang waktu. Mari kita bermain manoban.

"Lalu kenapa kau tidak mencari gadis lain saja? Aku sedang sibuk sekarang, sedang tidak bisa menikah sekarang"

Aku melihat ekspresi menganga lisa, aku yang tadinya sedikit marah dengannya mulai melunak melihat ekspresi wajahnya.

"Apa yang kau katakan jennie kim? Aku mengajakmu menikah, bukan mengajak pergi ke suatu tempat yang kau bisa menolak dengan seenaknya dengan mengatakan kau sedang sibuk. Lagian sibuk apa dirimu hah? Tiduran?"

Aku melipat tanganku lalu melihat bentuk cincin yang dipilih oleh manoban ini, cincin ini cukup aneh disana tertulis angka 20-17, apa ini cincin dibuat tahun 2017?

"Hei jennie jawab" lisa menoel pipiku, Aku melupakan sejenak rasa ingin tahuku tentang makna cincin itu.

"Sudah tau mengajak menikah malah seperti mengajak ke suatu tempat saja. Mendadak dan tidak romantis. Lalu apa salahnya jika aku memang sedang sibuk. Bahkan aku sudah sibuk menghabiskan waktu di keranjang ini berhari-hari. Aku menyukai kesibukanku yang sekarang"

"Asshh, aku tak mau menikah dengan gadis lain jennie. Ayolah seriuslah"

Aku semakin ingin menguji kesabaran gadis ini. Dia terlihat begitu frustasi hingga menjabak rambutnya sendiri. Aku suka lisaku yang gila seperti ini. Hahaha

"Jika kau tak ingin menikahi gadis lain maka menikahlah dengan pria" puffttt aku menahan tawaku. Aku melihat dia mengeluarkan smirk kesalnya.

"Apa kau bisa membayangkan aku menyentuh penis pria? Ayolah aku menyukai milikmu"

"Milikku? Memang kau pernah merasakan milikku?"

Aku dan lisa memang tak pernah melakukan sesuatu yang seperti orang korea lakukan saat resmi berkencan. Kami hanya berciuman dan berpelukan saja. Lisa selalu beralasan tak mau menyentuh wanita sebelum menikah. She is so good girl right?.

FROM THE PAST_JENLISA_ (COMPELETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang