43. Stay

2.1K 110 8
                                    

Lisa pov

"Aku membencimu lisa"

Aku mulai menenangkan jennie, aku sangat paham bahwa kondisinya belum stabil. Ditambah luka pada perutnya yang masih basah tak boleh banyak bergerak seperti ini.

"Hei. Nini kau boleh membenciku. hanya saja kumohon jangan menangis, aku akan menjawab segala rasa ingin tahumu ketika kau sudah siap jadi mari berbicara dengan tenang sekarang"

"Katakan saja sekarang" jennie menatapku tajam. Aku menarik nafas panjang mulai menyiapkan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.

"Harus mulai dari mana?"

"Katakan saja apapun" aku mulai duduk berjongkok didepan kursi roda jennie. Aku memulai menarik nafas panjang sebelum berbicara.

"Jadi, aku ingin minta maaf sebelumnya. Aku menyesal telah bodoh berdoa hal yang buruk tentang kita, dulu aku pernah berharap bisa membalas dendam dengan menyakitimu suatu hari nanti. Nyatanya justru aku bangun dengan segala kondisi yang seperti ini. Mereka menganggapku gila dengan segala cerita masalalu yang berkaitan denganmu. Semua yang berkaitan denganmu, aku kehilangannya. Aku pernah di rawat dipanti jiwa dan berhasil keluar dari sana lalu memulai kehidupanku yang baru. Aku masih tak paham dengan hidupku saat itu, rasanya doaku sedikit tidak sejalan dengan kenyataan. Aku mengira Tuhan mengabulkan doaku dengan cara aku bisa berselingkuh atau apa misalnya. Tapi Saat itu aku justru berada dibelahan dunia yang berbeda denganmu. Lalu bagaimana mungkin aku menyakitimu? Saat itu aku sangat frustasi aku mulai memanfaatkan kekayaan daddyku untuk meniduri beberapa idol dengan mencoba memulai dengan somi. Somi tak mengenalku tapi dengan kemampuan relasi orang tuaku aku mampu mendekati somi. Tujuan akhirku tetaplah kamu jen. Lalu orang tuaku menendangku kekorea karena ingin aku sedikit mandiri. Dan kurasa itu saat dimana tuhan menyuruhku memulai rencanaku menyakitimu. Aku mulai mendekati rose, lalu membuatnya jatuh cinta denganku dan itu berhasil. Saat itu aku merasa bahwa mungkin semua orang kehilangan ingatannya tentangku. Tapi sepertinya mereka tak kehilangan perasaannya padaku. Terbukti dengan somi dan juga rose yang dengan mudahnya aku taklukan, karena di masa laluku mereka juga memiliki rasa denganku. Tapi aku sedikit merasa bersalah ketika telah meniduri rose. Untuk menebus rasa bersalahku dengan jisoo unnie, kupikir meniduri jisoo unnie akan membuat permasalahan jisoo unnie dengan chaeng impas. Aku sedikit terkejut ketika bertemu denganmu saat itu. Aku baru menyadari bahwa kau mengingatku dengan baik. Kau tidak melupakan sedikitpun tentang aku. Bahkan cerita tentang kehidupanmu yang menyedihkan setelah twist yang terjadi pada duniamu akupun merasakannya. Hanya saja saat itu aku masih lisa yang penuh dengan dendam padamu. Aku akan terus menyakitimu. Aku semakin memperlihatkan keintimanku pada orang lain di depanmu dan nyatanya itu menyenangkan. Tapi saat ada pria yang menghinamu diagensy saat itu karena rumor kesehatan mentalmu itu. Aku sedikit menyesali segala ucapan burukku padamu. Aku merasa bersalah padamu. Hanya saja aku sudah terlalu kotor untuk kembali padamu. Rasa nyamanku bermain dengan rose juga mulai muncul, aku menikmati tubuh rose. Dan rose memintaku menjadikanmu kekasih dan aku melakukannya. Setelah beberapa kali aku berkencan denganmu aku mulai merasa kembali jatuh cinta padamu. Mungkin bukan jatuh cinta kembali, hanya rasa itu kembali mendominasi dibandingkan rasa benciku. Aku benar ingin bersamamu lagi, aku memutuskan meninggalkan semua hubungan yang mengikatku dan memutuskan untuk menikahimu. Pernikahan itu sungguh melibatkan segala perasaanku. Aku benar-benar ingin hidup bersamamu. Masa laluku ingin benar kututup darimu. Tak ada yang perlu dibahas kurasa. Nyatanya saat aku menikahimu saat itu juga aku merasa aku telah memilikimu dengan utuh. Namun aku salah, kau justru tak bersedia aku sentuh sedikitpun, itu sedikit menyakitiku. Dari awal sebelum menikah aku sudah mengatakan padamu aku tak akan menyentuhmu sebelum kau benar-benar aku nikahi. Itu karena aku tak ingin menyentuhmu dengan dendam yang masih mendominasi diriku, aku ingin menyentuhmu ketika semua perasaanku telah membaik. Tapi sayangnya setelah aku nikahimu justru kau menolak untuk kusentuh. Tak masalah, mungkin itu sesuai untukku. Satu hal yang ingin aku katakan padamu, aku benar-benar menyesal dengan segala doa bodohku, aku pikir bisa menyakitimu dengan semua itu nyatanya aku justru yang lebih tersakiti karena kurasa dirimu adalah bagian terbesar dariku. Bagaimana mungkin aku tak tersakiti ketika bagian terbesar dalam hidupku harus menanggung kebingungan ini sendirian"

"Jangan merasa paling tersakiti, aku hidup dalam kebingungan sendiri selama 5 tahun ini bodoh. Kau sialan. Aku bahkan sudah menganggap diriku gila, Ketika semua orang tak mengenalmu. Aku bahkan meragukan semua orang karena keyakinanku padamu. Nyatanya kau yang menyebabkan semua ini. Ini sungguh tak masuk akal, ini seperti sebuah omong kosong hanya kau benar nyata hidup dengan kebodohanmu disampingku sekarang. Kau benar-benar bodoh, kita harusnya bisa bahagia sejak lama kau bisa tetap menjadi idol dan kita bisa bersama andai kau mau sedikit lebih mengalah"

"Mianhe, bukan hanya dirimu yang tersakiti. Aku juga. Aku merasa nyaman dengan kehidupanku sekarang, menjadi idol membuatku merasa tak pantas memilikimu jen. Terlalu banyak aturan yang harus aku ikuti hanya untuk bersamamu. Aku ingin tetap seperti ini, aku ingin menjadi orang yang bisa mengatur kehidupanmu aku tak ingin orang lain ikut campur dalam masalah kita lagi"

"Apa yang membuat tersakiti sialan? Kau menikmati tidur bersama para gadis itu. Sedang aku setiap malam menangis atas kehilanganmu"

"Kau hanya kehilangan aku diingatan orang-orang. Sedang aku juga harus kehilangan ingatan semua orang tentang aku. Kau menjadi asing karena semua orang tak mengenalku. Lalu bagaimana denganku yang menjadi asing atas diriku sendiri? Aku dipaksa menjadi lisa dengan latar belakang yang berbeda. Aku bahkan harus masuk kesekolah memasak, karena mereka mendikteku bahwa aku hobi memasak. Padahal kau sendiri tahu aku bodih dalam hal itu, aku memiliki trauma dengan penggorengan. Tapi Aku bisa apa jennie. Aku juga korban atas kebodohan diriku sendiri" aku mulai memukul diriku sendiri. Aku mengerti bagaimana perasaan jennie, merasa gila sendiri bukanlah hal yang mudah. Hanya saja tidak bisakah jennie memaklumi kesalahanku dan melupakan semuanya. Aku benar telah lelah dengan semua ini.

"Aku membencimu, juga mencintaimu dalam satu waktu. Lihatlah cermin ini, wajahmu begitu kusam. Dalam wajah tanpa ekspresimu itu, mampu membuatku marah juga redam dalam satu waktu. Kau membawaku ke dalam setiap doamu, itu sudah bentuk cintamu untukku. Meski doa yang kau panjatkan sedikit tak masuk akal untuk menjadi kenyataan, namun Tuhan mengabulkan doamu. Dan sekarang kau menangis karena doa yang kau ucapkan sendiri. Hentikan air matamu bodoh, mari kita lupakan semuanya. Kau tahu aku juga sama lelahnya denganmu. Aku Merasa hidup ini mempermainkan diriku............Apa kau masih mencintaiku?"

Aku mengangguk dengan cepat atas pertanyaan jennie.

" jika kau merasakan yang sama sepertiku, maka jangan pernah meninggalkanku lagi. aku tak banyak berharap sekarang. Hanya tetaplah disini, kau bisa menyakitiku semaumu, aku akan tetap menyukainya. Asal kau yang menyakitiku. Tak ada hal lain yang ingin aku rasakan. Bahkan aku menyukai keheningan yang canggung denganmu daripada percakapan yang berisik dengan banyak orang. Jadi mari kita lupakan semua yang telah berlalu, jika ini dunia yang kau pilih untuk kutinggali bersamaku maka tetaplah pegang tanganku. Kau yang harus tetap memegangku ketika seluruh dunia tak mampu memberiku rasa percaya"

"Aku akan menjadi apimu dalam kegelapan, aku akan menjadi satu-satunya orang yang dapat kau percaya ketika seluruh dunia mulai membuatmu ragu. Mari kita berjalan seperti apa yang telah ditakdirkan untuk kita, aku mencintaimu jennie kim"

"Lalu kenapa kau diam saja? Apa yang masih membuatmu berpikir?"

Aku kembali mengerutkan dahiku. Gadis ini selalu membuatku berpikir keras dengan ucapannya.

"Lalu kau minta aku melakukan apa nini?"

"Cium aku dengan keras manoban. Jangan hanya berpikir. mari kita sembuh dengan cepat dan kita jalani kehidupan kita seperti normalnya suami istri. Aku ingin membawamu kemana saja yang aku inginkan. Aku ingin berlarian kemana saja asal denganmu"

Aku mengangguk mengerti lalu mulai mencium bibir jennie.

......

To be continued.......

Gaes mampir ke cerita baruku disamping yuk....




TIGA SISI

FROM THE PAST_JENLISA_ (COMPELETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang