20

1.1K 105 0
                                    

"siapa yang menyuruhmu bertengkar?"

Jungkook berjongkok tepat di hadapan Taehyung, dan menatapnya datar. Yang di tatap hanya tersenyum memamerkan deretan giginya.

"Dia duluan" ujarnya dan melunturkan senyum manis miliknya setelah mengingat laki-laki yang berada di hadapannya baru dia jumpai lagi.

"Aku marah padamu" Taehyung berucap lagi kemudian dia berdiri dan berjalan meninggalkan jungkook yang masih berjongkok itu.

Sebenarnya taehyung sangat merindukan jungkook, tetapi dia juga marah karena tidak sama sekali mendapatkan kabar dari pemuda itu beberapa Minggu ini.

Dia berjalan kearah teman-temannya yang hanya diam membisu di sana. Kerumunan sudah mulai bubar, mereka semua sudah kembali kedalam kelasnya masing-masing.

"Jungkook!" Jimin berteriak kencang memanggil nama jungkook saat melihat jungkook hendak pergi dari lapangan. Bahkan jungkook tidak sama sekali menatap kearahnya.

Jimin berlari menghampiri jungkook yang terdiam karena dia panggil. Jimin berdiri di samping kanan jungkook.

"Kemana saja kau? Menghilang begitu saja dan datang secara tiba-tiba" Jimin bertanya, namun pertanyaannya tidak kunjung jungkook jawab.

Jungkook kembali berjalan untuk menuju kelasnya lagi, kali ini lebih memilih menggunakan lift. Di ikuti oleh Jimin di sampingnya.

"Tidak berniat menjawab?" Menatap jungkook heran saat pertanyaan tidak kunjung di jawab.

"Masalah sedikit" Jawab jungkook menatap lurus kedepan.

Pintu lift terbuka, jungkook dan Jimin segera keluar dan memasuki kelas mereka.

Jimin masih bingung dengan perkataan jungkook, dia tidak faham sama sekali. Ingin bertanya kembali namun mengurunkan niatnya setelah melihat wajah jungkook tidak bersahabat.

Jungkook duduk di kursinya begitupun dengan Jimin. Seperti biasa, jungkook memasang handset dan memutar lagu di ponselnya.

Menenggelamkan wajahnya pada lengan yang dia tumpukan dan memejamkan mata sembari mendengarkan musik.

Jimin melihat Taehyung dan teman-temannya datang secara bersamaan. Dia melihat wajah Taehyung sudah di perban, tentu sudah di obati.

"Hey Jim, sudah berbicara dengan jungkook?" Seokjin memberi pertanyaan setelah dia duduk di kursinya, di ikuti oleh yang lain.

"Tidak ada jawaban apapun dari jungkook" Jawab jimin sembari tersenyum.

"Memang dia habis darimana? Aku jadi penasaran" Kali ini J-hope yang berucap.

Semuanya telah duduk di kursi mereka masing-masing, begitupun dengan Taehyung yang duduk di sebelah jungkook yang tengah menenggelamkan wajah itu.

Taehyung mendengus setiap pembicaraan yang di bicarakan oleh teman-temannya dan Jimin, tapi dia tidak ikut serta. Dia hanya diam, memperhatikan jungkook dengan seksama.

Tubuh jungkook semakin besar, wajahnya pun lebih tampan dan segar.

Sibuk memperhatikan, Taehyung tidak sadar bahwa jungkook tengah menatapnya juga. Dalam diam jungkook tersenyum tipis, dia juga merindukan Taehyung, namun sepertinya taehyung masih marah kepadanya.

Jungkook meniup wajah Taehyung yang mana membuat Taehyung tersadar dan mengerjap beberapa kali. Dia terkejut.

"Ketidak hadiran ku membuat mu banyak melamun seperti nya(?)" Taehyung membuang wajahnya tidak ingin menatap jungkook lagi.

Jungkook masih menidurkan kepalanya pada lengannya namun dia membuka matanya dan menatap Taehyung.

"Ya" Jawaban singkat jungkook dapatkan.

Jeon. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang