Pagi telah tiba. Di kediaman keluarga kim, tengah ribut mempeributkan hal yang tidak begitu penting.
Taehyung. Ya, pemuda itu dengan tidak sopannya menendang bokong sang daddy, karena merasa kesal.mengapa?.
Seperti ini. Saat tadi, taehyung baru saja hendak sarapan, sang daddy menghampiri nya dengan tersenyum jahil. Dan ternyata ia mengambil tas ransel milik nya, lalu melemparkan tas itu jauh, hingga tersangkut di salah satu anak tangga yang berada di rumah milik keluarga kim.
Tidak ada kerusakan sama sekali, untung saja ponsel taehyung berada di genggaman sang pemilik. Jika tidak? Hancur sudah ponselnya.
Suara ricuh terdengar. Kedua anak adam itu saling beradu mekanik. Tidak ada yang mau mengalah.
"Yak! Daddy sialan, pergi kau dari rumah ini!" Taehyung menonjok main-main perut sang daddy.
Sedangkan Chanyeol, tidak mau kalah. Sekali hantam saja, taehyung sudah hilang keseimbangan dan terjatuh dari sofa.
"Tubuh mu tidak ada kemajuan, sama seperti dahulu. Tetap lemah"
Taehyung menatap horor sang daddy. "Apa yang daddy katakan huh?"
"Kau lemah. Tetapi sepertinya, jika diriku di adu dengan Jungkook, maka aku yang akan kalah"
"Daddy! Dengar, aku tidak lemah. Dan jika Daddy bertengkar dengan kekasih ku, tentu saja kau akan kalah, daya tahan tubuh kakek-kakek tidak akan kuat"
"Bocah sialan. Kemari kau!" Chanyeol mengejar taehyung yang berlari kencang setelah berucap demikian.
Taehyung berlari keluar, segera menyalakan motor miliknya, dan melesat pergi begitu saja.
Sedangkan di dalam rumah, nyonya Kim terlihat menggelengkan kepala. Melihat tingkah dua manusia yang sangat ia sayangi dan cintai.
Beralih kepada taehyung, ia bernafas lega di sana.
"Ya Tuhan.aku lupa membawa helm." Ia mengerutu kesal, takala lupa jika helm miliknya masih berada di rumah.
Tetapi ia malas berbalik, dan akhirnya ia tidak memakai helm. Masa bodo.
Saat dimenit ketiga dirinya yang tengah berada di jalan raya besar. Ada seseorang yang menyalip nya dan motor milik seseorang itu sengaja di hentikan, membuat taehyung mengerem dengan mendadak, untungnya dirinya tidak terjatuh.
Taehyung mendengar suara banyak motor dari arah belakang. Apa ini? Apa dirinya dikepung? Padahal masih cukup pagi.
"Apa yang kalian inginkan? Aku malas bertengkar." Taehyung bersuara, membuat semua orang itu tertawa kencang.
"Kami menginginkan mu." Salah satu pria turun dari motornya, berjalan menghampiri taehyung yang masih terdiam di atas motor besar itu.
"Ikut kami!" Pria itu menarik paksa tubuh taehyung, namun taehyung memberontak.
"Apa-apaan ini, jika mau, lawan aku satu persatu jangan berkeroyok." Taehyung menatap tajam lengannya yang tengah di tarik oleh pria yang tidak ia kenal, dan lagi pria itu memakai helm yang menutupi wajah.
"Ikut kami!"
"Tidak!"
"Ikut!"
"Tidak. Ku bilang tidak, ya tidak!"
Dugh
"Selesai. Bawa motor dia." Pria itu membenturkan helmnya kepada kepala taehyung, membuat taehyung kehilangan kesadarannya.
Sialan sekali, dirinya tidak memakai helm.
Dan gerombolan orang tidak di kenal itu, membawa taehyung ntah kemana dan dengan maksud apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon. (End)
Fantasyhanya cerita gagal. Jika tidak menyukainya, silahkan jangan pernah di baca!. BXB. !! Bl !! kookv area. !!! Menggunakan bahasa baku. Jika kamu homophobic jangan membaca ini. Jangan juga salah lapak.