05

1.2K 104 0
                                    

Taehyung berjalan gontai menurunin tangga rumahnya berniat untuk sarapan pagi.setelah kejadian kemarin ayah menyita ponsel dan dompetnya, taehyung sama sekali tidak keluar dari kamar.

Mungkin tubuh nya masih agak nyeri atau mungkin dia masih enggan untuk menemui orang tuanya.bahkan makan malam taehyung lewat kan.

"Morning sayang. Eh,, mengapa wajah kusut mu itu" Ibunda taehyung menatap anak yang yang seperti tidak bersemangat hari ini, wajah yang di tekuk dan tubuh yang seolah lemas.

"Pagi mom.aku belum menyetrika wajah ku" jawab taehyung asal. Dia tidak mood hari ini.

Taehyung mengabaikan tatapan bertanya dari sang ibunda tercinta nya. Mengambil satu lembar roti tawar yang tersedia di meja makan, lalu memakannya sambil berjalan keluar.

ji-loo merasa heran dengan anaknya, apa karena ponsel dan dompetnya di ambil oleh sang suami?.iya.

Kembali kepada taehyung. Dia berjalan menuju garasi tempat dia menyimpan motor nya. Mengeluarkan motor besar itu lalu menaikinya tak lupa memakai helm.
Motor besar itu melesat membelah jalan kota yang terlihat ramai namun tidak macet.

Sesampainya di sekolah, banyak pasang mata yang melihat kearahnya antara tatapan kagum, memuja, tidak menyangka akan ketampanan seorang Kim taehyung, atau ada yang biasa saja.

Taehyung mengimbaskan rambutnya yang hampir menutupi mata.berjalan dengan santai di koridor sekolah. Mengabaikan teriakan siswi yang memanggil nya dan menyapanya.

Sesampainya di kelas, taehyung melempar tas ransel nya begitu saja dan langsung di tangkap oleh seokjin,teman sekaligus salah satu anggota dari gang nya.

"Ada apa dengan wajahmu ? Apa masih sakit?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh J-hope yang duduk tepat di hadapan kursi taehyung. Taehyung mendudukkan tubuhnya pada kursi miliknya, sebelah seokjin.

Taehyung menggeleng menanggapi pertanyaan dari J-hope "tidak, Daddy ku menyita ponsel dan black card sekaligus dompet milikku" jawaban lesu, membuat mereka (satu gang taehyung) tertawa.

Taehyung memandang malas kearah mereka, menenggelamkan wajahnya pada lengan yang sengaja dia tumpukan di meja.

"Eh, ngomong-ngomong kemarin siapa yang membawa kita kerumah sakit" itu namjoon. Setelah acara tertawa nya dia kembali membuka suara, dan pertanyaan yang dia lontarkan membuat semuanya mengangguk kecuali taehyung.

Taehyung mengangkat kepalanya, menatap namjoon dan sedikit berfikir siapa yang menyelamatkan mereka? AH! taehyung ingat.

"Jungkook" jawaban taehyung membuat mereka terkejut.

"Jungkook? Yang kemarin kau tegur itu?" Seokjin yang bertanya

"Iya"

"Astaga, ku pikir suruhan daddy mu"

"Namjoon Hyung, itu tidak mungkin.daddy saja membenci saat kita terlibat perkelahian" jawab taehyung malas.

"Benar.kita harus berterimakasih kepada jungkook" Suga yang bersuara, setelah diam saja sedari tadi akhirnya dia membuka suara.

"Benar. Setelah dia datang kita akan berterima kasih kepadanya" perkataan J-hope di angguki oleh semuanya termasuk taehyung.

Aku lupa menjelaskan, taehyung yang paling muda di sini. Walaupun dia ketua gang nya memang dia yang paling muda, sebagai manusia yang termuda di antara anggota gang nya dia memanggil mereka dengan sebutan hyung agar lebih menghormati yang lebih tua.

..

Si sisi lain, jungkook baru saja terbangun dari tidur nyenyak nya. Dia berjalan santai menuju kamar mandi dan membersihkan diri.

Jeon. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang