Pagi ini Jungkook bangun lebih awal dari biasanya. Dia sudah bersiap dan berpakaian rapi dengan baju seragam putih bersih.
Jungkook menuruni tangga rumahnya berjalan menuju pintu keluar, dia tidak biasa sarapan bersama keluarga?nya. Melewati begitu saja ayahnya yang tengah menonton televisi, serta Hyungnya yang sedang memakan cemilan di dekat sang ayah, sedangkan ibunya seperti nya sudah membaik dan tengah menyiapkan sarapan.
Saat jungkook berada di ambang pintu, suara ibunya memberhentikan langkah jungkook.
"Sayang, mari sarapan terlebih dahulu" ucap sang ibu sembari menghampiri anaknya, sedangkan ayah dan Hyung jungkook menatap tak suka kearahnya.
"Tidak Bu" jawab jungkook pelan. Dia menatap ibunya yang memasang wajah kecewa.
"Ayo. Ibu tidak pernah melihat mu ikut sarapan, dan ada Hyung mu juga. Jadi ayo kita sarapan layaknya keluarga" Perkataan antusias sang ibu membuat jungkook sedikit bimbang. Wajah ibunya nampak kembali tersenyum.
Jungkook menatap kebelakang yang mana ada ayah dan Hyung nya yang ternyata tengah menatapnya tajam.
"Aku berangkat" jungkook kembali berucap dan hendak pergi sebelum lengannya di pegang oleh sang ibu.
"Ibu, biarkan saja anak itu pergi. Biarkan dia sekolah agar tidak bodoh seperti ayah kandungnya" Itu Hyung tiri jungkook yang berkata, yang tak lain adalah Jackson. Manusia itu!.
Jungkook berdecih "jika ayah ku bodoh, dia tidak mungkin memiliki putra sepintar diriku. Oh, bukankah ayah mu yang bodoh? Lihat, bahkan dirimu saja tidak hapal perkalian 2" ucap jungkook menatap Jackson remeh.
Jackson mengepalkan tangannya begitupun dengan jendra yang tidak terima namanya di bawa-bawa. Sedangkan ibu jungkook diam, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Apa maksud perkataan mu, bocah sialan?" Jackson menghampiri jungkook, memaksa lengan ibu jungkook lepas dari lengan jungkook.
Jungkook menaikan satu alisnya "kurasa kau tidak tuli" ucapnya dengan menatap Jackson datar.
"Anak bangsat"
Bughh
Jungkook mundur beberapa langkah saat bogeman keras telak mengenai perutnya. Ibu jungkook hendak menghampiri putranya, namun ayah Jackson menahan lengannya agar tidak menghampiri jungkook.
Jungkook kembali berdiri tegak dan menatap Jackson datar.
"Hah. Sebenernya aku malas bertengkar, tetapi saat melihat wajahmu, rasanya aku ingin membunuh mu" Jackson mendekat lagi kearah jungkook yang diam saja di tempat.
Satu lagi. Pukulan telak mengenai pipi kiri jungkook, bogeman Jackson sangat kuat hingga membuat sudut bibir jungkook mengeluarkan darah, dan wajah jungkook sedikit memar di buatnya.
Jungkook tertawa remeh. "Hanya itu? Lemah" ujarnya sembari tersenyum miring.
"Kau!"
Bughhh dugh
"Rasakan itu jeon bangsat" Jackson memukul lagi wajah dan perut jungkook.jungkook masih diam, tidak bergeming dia hanya menyeka darah yang keluar lagi dari hidungnya.
Tawa Jackson pecah seketika, menatap jungkook remeh. Ibu jungkook yang tengah meronta untuk menghampiri anaknya dan beberapa kali berucap 'hentikan' di abaikan oleh Jackson dan jendra.
Jungkook mengepalkan tangannya. Ini masih pagi, mengapa harus ada pertengkaran seperti ini.
Jungkook menarik kerah baju Jackson tanpa berkata apapun. Dia menghempaskan tubuh kecil Jackson begitu saja dan saat tubuh Jackson jatuh tepat di dekat pintu. Jungkook menginjak dada Jackson dengan kuat hingga membuat Jackson kesulitan bernafas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon. (End)
Fantasihanya cerita gagal. Jika tidak menyukainya, silahkan jangan pernah di baca!. BXB. !! Bl !! kookv area. !!! Menggunakan bahasa baku. Jika kamu homophobic jangan membaca ini. Jangan juga salah lapak.