Satu Minggu telah berlalu, ini bahkan sudah hampir dua Minggu lebih namun jungkook tidak kunjung kembali.
Perasaan cemas dan khawatir menyertai Taehyung, begitupun dengan ibu jungkook dan Jimin tentunya.
Tidak mendapatkan kabar apapun dari Jungkook, mereka sudah berkali-kali menelpon jungkook namun tidak sama sekali di angkat.
Sekarang Taehyung tengah berjalan di koridor sekolah bersamaan teman-temannya dan juga Jimin.
Akhir-akhir ini Jimin sering Bersama mereka, bisa di bilang sudah akrab.
Saat Taehyung hendak berbelok menuju lorong kelasnya, dia di tabrak dari depan oleh seseorang.
"Hati hati jika berjalan, bodoh" Perkataan seseorang itu membuat Taehyung menatapnya heran.
"Bukan kah kau yang bersalah?" Jawab Taehyung dengan satu alis yang terangkat.
"Kau yang salah, jalan tidak hati hati. cih"
"Mencari ribut?"
"Apa? Ingin ribut? Ayo"
Taehyung makin bingung, begitupun dengan teman-teman Taehyung yang berada di belakangnya.
Taehyung tidak salah apa apa, mengapa jadi dia yang di salahkan.
Dia sekarang sedang tidak mood sebenarnya, namun seseorang yang berada di hadapannya membuatnya tertarik untuk beradu jotos.
"Tae, sebaiknya jangan" J-hope berbisik kepada Taehyung, namun Taehyung abaikan.
Seseorang yang berada di hadapannya menarik lengan nya dengan paksa dan menyerat nya kelapangan basket yang cukup luas.
Dia menghempaskan tubuh Taehyung begitu saja.
Taehyung tidak terjatuh, dia hanya mundur beberapa langkah kebelakang.
"HEY! apa apaan kau ini hah!" Namjoon berlari menghampiri Taehyung dan hendak membantu Taehyung, Namun seseorang menghalangi nya, begitupun dengan Teman-temannya yang hendak menghampiri Taehyung namun di halangi. Seperti nya anak buah seseorang yang hendak bertengkar dengan Taehyung.
"Sial. Lepas. Beraninya keroyokan" Triak Jimin sambil meronta, karena dia di pegangi tiga orang sekaligus.
"Lemah sekali kalian" Suga berdecih membuat dua orang yang memegangi nya meremas tubuh nya dengan kuat. Tetapi Suga tidak merasa sakit, dia sudah biasa dengan ini.
"Ketua kalian akan kalah" Kali ini seokjin yang berucap, dia tidak meronta namun menyaksikan Taehyung yang sedang berdebat dengan seseorang di depan sana.
"Mimpi. Bos kita tidak akan kalah" Jawab salah satu orang yang memegangi Seokjin.
"Lihat saja nanti" Gumam Seokjin sembari tersenyum.
.
"Apa yang kau mau?" Pertanyaan Taehyung membuat seseorang yang berada di hadapannya tersenyum.
"Ribut dengan mu.bukan kah kau yang mau?" Jawabnya santai.
Taehyung mendekat kearah nya, tatapan remeh taehyung layangkan. Seseorang yang berada di hadapannya ini yang selalu mengajak nya berduel apalagi balapan.
Walaupun dia akhirnya selalu kalah, tetapi keinginannya untuk mengalahkan Taehyung sangat-sangat besar. Ntah apa yang berada di dalam pikirannya saat ini.
"Jika kau kalah, berhenti menantang ku karena mau bagaimanapun kau akan tetap kalah di tangan ku" Taehyung berujar.
Ucapannya berhasil membuat seseorang yang berada di hadapannya menggeram marah. Bisa Taehyung lihat dari tangan yang mengepal kuat dan tatapan tajam yang di layangkan seseorang ini kepada nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon. (End)
Fantasyhanya cerita gagal. Jika tidak menyukainya, silahkan jangan pernah di baca!. BXB. !! Bl !! kookv area. !!! Menggunakan bahasa baku. Jika kamu homophobic jangan membaca ini. Jangan juga salah lapak.