Happy Reading ❤️
Senin, identik dengan upacara bendera dengan seragam yang harus lengkap seperti dasi, topi, sepatu hitam, kaos kaki putih dan almamater setiap sekolah.
Hari ini Zila berangkat sedikit terlambat. Ralat memang sengaja sepertinya, ia ingin menunjukkan jati diri nya yang asli. Selama ini ia mencoba untuk menjadi murid tanpa masalah. Walaupun tidak dipungkiri bahwa dalam satu tahun belakangan ada saja ulah Zila yang tidak ia sadari secara langsung membuat gurunya kesal.
Rania memperingati Zila kalau disekolah baru nya ia harus bersikap sedikit lebih kalem, tidak seperti di SMP dulu hampir setiap Minggu Rania dipanggil oleh pihak sekolah karena ulah yang Zila buat. Entah itu bolos sekolah, menjahili guru, bertengkar dengan teman nya dan yang lebih parah, ikut tawuran melawan sekolah tetangga.
Zila sungguh tidak betah, harus berpura-pura baik. Walaupun bukan nerd tapi oh come on guys ini bukan Zila banget loh.
Kurang lebih seperti itulah yang Zila pikirkan selama ini.
"Bodoamat deh gue, udah gatel banget pengen dapet surat cinta dari kepsek"
06.43 Zila baru turun dari kamar nya, menuju meja makan dan disana sudah ada keluarganya lengkap dengan Abrizam juga. Bisa dilihat kalau mereka sudah selesai sarapan, hanya 1 piring yang masih telungkup itu arti nya piring tersebut belum dipakai makan oleh sang pemilik. Siapa lagi kalau bukan Zila.
"Hey anda wahai bibit bapak Yusuf"
Sontak Zayn dan Zila pun menoleh pada sumber suara
"Bukan Zayn, noh ade lo si Zila"
"Hem?" Dengan santai Zila menjawab sambil meminum susunya
"Ngapain kamu pake baju kaya gitu Zila Allahuakbar!!"
"Mau sekolah mamaaa masa iya aku pake seragam gini mau magang di toko baju"
"Jangan bilang Zila yang dulu come back?"
Zila mengendikkan bahu nya acuh sementara Rania sudah bersiap dengan ocehan nya dan jangan lupakan Yusuf Zayn dan Abrizam yang memasang airpods secara bersamaan
"GANTI BAJU KAMU ZILA!"
"Ribet ma udah siang"
"Heh anak tuyul udah siang udah siang pala mu" ucap Rania sembari berkacak pinggang, sementara Zila masih santai memakan roti isi selai nya yang baru ia buat "kalo ngomongin udah siang, ya buruan berangkat daritadi. Bukan malah menye-menye dulu dikamar"
"Iyaiya" tanpa minat Zila menjawab ocehan Rania yang sebenarnya ia pun tidak tau bagian mana yang harus dijawab
"Awas ya kalo hari ini mama dapet telpon dari kepala sekolah kamu!"
Zila beranjak dari tempat duduknya "Ga janji"
"Zila berangkat ya mama ku sayang muachhh" pamit Zila sembari memeluk dan mencium kedua pipi Rania.
Sementara Rania sedikit risih diperlakukan seperti itu, akhirnya ia mencubit kecil pinggang Zila dan Zila menjulurkan lidahnya pertanda ia seolah berkata "doamat, ga sakit"
"Papa, bang Zayn, bang Izam Zila berangkat yaa"
"Iya dek tiati"
"Yoi dek"
"Iya sayang"
Zila pun keluar rumah tetapi tak berapa lama kemudian Zila kembali lagi ke rumah dan berkata dengan lengkingan khas nya
![](https://img.wattpad.com/cover/301663539-288-k37949.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZilaZaigham (On Going)
Teen FictionSekali masuk, lo bakal terus nancep ~ Zaigham Ashmaan Fernandez Kalimat lo ambigu tolol! ~ Zila Guzelim Ahmad Dihati gue maksudnya bego ~ Zaigham to Zila Warning⚠️ Don't coppas my story❗ Semua cerita yang tertulis disini itu murni dari hasil pemikir...