5. Jadi gimana?

29 3 0
                                    

Happy Reading guys!❤️

Di balkon sebuah rumah mewah, tengah duduk termenung seorang laki-laki. Akhir akhir ini, pikirannya selalu dipenuhi oleh si biang onar. Yap, siapa lagi kalau bukan Zaigham.

Benar, Zaigham
Walaupun sering beradu mulut dengan Zila, tak dipungkiri rasa itu hadir dalam hati Zaigham. Ia pun tak mengerti kenapa bisa ada rasa ingin selalu bersama Zila. Selama 17 tahun hidupnya, Zaigham tidak pernah merasakan jatuh cinta pada siapapun. Jangankan jatuh cinta, memiliki perasaan kagum saja tidak.
Bukan gay, hanya saja hati Zaigham terlalu sulit terbuka untuk sembarang wanita.

Lain hal nya dengan Afnan, embat sana embat sini.
Kagum doang juga disikat, kagumnya ilang ditinggal.

Prinsip Afnan :
"Selagi punya wajah ganteng, harus banyak bersyukur. Tuhan ngasih wajah lo ganteng itu buat dimanfaatkan. Bukan buat dijadiin pajangan doang. Ganteng gapunya gebetan mah simpen aja tuh muka di museum perjuangan."

Kira-kira begitulah pemikiran si sengklek Afnan.

"Apa gue ajak damai aja ya si curut?" Monolog Zaigham.
"Ah tapi ntar gede kepala lagi kalo gue ngajak duluan"
"Aaargghh bingung gue" Zaigham frustasi sendiri mengatasi perasaan nya ini.

Disatu sisi, kalau ia damai dengan Zila. Ia akan sangat jarang sekali melihat wajah kesal Zila yang menurutnya sangat menggemaskan.
Tapi, jika tidak damai sekarang sekarang. Ia takut Zila keburu digebet sama cowok lain.

Tok tok tok

"Agam, bunda boleh masuk?" Haifa-Bunda Zaigham mengetuk pintu dari luar dan sedikit berteriak agar Zaigham bisa mendengar suaranya.

"Masuk aja bun, pintu ga Agam kunci" jawab Zaigham, setengah berteriak juga.

'apa gue minta solusi bunda aja ya?'

Ceklekk

"Bun"
"Gam"
Panggil orangtua dan anak itu secara bersamaan.
"Bunda dulu aja" Zaigham mempersilahkan bunda nya untuk berbicara

"Bunda mau tanya"
"Apa Bun?"
"Agam udah punya pacar?" Tanya bunda, sedikit menyelidik putra tunggal nya ini

'huft pacar aje teros. Tau gitu gue yg ngomong duluan tadi'

"Eum belum bun, tapi..." Zaigham sedikit ragu sekarang untuk menceritakan masalah hati nya.
Tapi lebih ribet lagi kalau tidak diceritakan, dia tidak ingin kejadian seperti tahun lalu terulang lagi.

"Tapi apa?" Haifa mendesak dengan kekepoan level dewa nya.

"Eum itu anu.. euh agam-..."

"BUNDAAAA" Panggil Abraham, atau yang lebih sering Zaigham sebut sebagai Papi Abra

Sulap kali ah. Abra kadabra

"IYA PIII SEBENTAAAAR" Jawab bunda
"Nanti kita lanjutkan ya nak" Haifa pun melenggang pergi meninggalkan Zaigham yang tengah menampakkan wajah kesal sekarang.

Zaigham kesal, karena jika bunda nya sudah bertanya seperti itu maka pasti kejadian seperti tahun lalu akan terulang.
Dimana Zaigham diperkenalkan dengan putri dari rekan bisnis Papi nya. Perempuan itu bernama Clara.

Yang dimana, Clara merupakan perempuan haus harta. Belum apa apa saja, Clara sudah mengoceh dan memberi kode kepada Zaigham bahwa saat libur sekolah nanti ia ingin pergi ke Maldives.

Belum lagi sikap gatal dan berani  Clara membuat Zaigham risih, jijik. Hawa-hawanya jika berdekatan dengan Clara, Zaigham ingin segera membeli kembang 7 rupa untuk ia pakai berendam di bathtub nya.

ZilaZaigham (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang