Happy Reading ❤️
Disebuah kamar bernuansa abu-abu, terdapat seorang gadis yang tengah termenung memikirkan sikap seseorang kepadanya siang tadi.
Terlebih setelah acara makan malam barusan yang membuatnya merasa sedikit de Javu.Pasalnya, Zaigham yang baru saja mengenal kedua orangtua sekaligus Abang Zila langsung terlihat akrab seperti orang yang sudah saling mengenal sejak lama.
"Gua suka Zaigham? Ah masa iya" Zila bermonolog sembari memandang bintang yang ada diatas sana.
Saat ini, Zila tengah berada di balkon nya. Sudah satu jam lebih Zila berada disana.
Akhirnya, Zila memutuskan untuk membuat susu hangat. Dia berpikir, mungkin segelas susu hangat dapat membantunya untuk segera tidur.Iya, Zila tidur bukan karena hari sudah larut. Saat ini, jam baru menunjukkan pukul 20.35 malam. Zila ingin tidur hanya karena ia tidak ingin Zaigham terus berjalan-jalan dipikirannya.
"Emang bener keknya si Zaigham itu setan. Ampe ampe dipikiran gue aja dia nongol terus!"
Sementara itu
Di balkon kamar, memandang langit yang sama ditempat yang berbeda. Tengah duduk seorang pria dengan gitar ditangannya. Memetik senar tanpa nada, seperti tengah merangkai sebuah kata yang hanya dapat dimengerti oleh sang empunya saja. Dengan satu kaleng minuman soda dan beberapa makanan ringan. Jangan lupa, malam ini ia memakai kaos hitam dan jeans pendek berwarna cream, yang menambah kesan tampan pada pria itu.
Sepulang dari rumah Zila tadi. Ada perasaan senang tersendiri dalam hati Zaigham. Entah senang yang seperti apa, Zaigham pun tidak bisa menjabarkan. Yang jelas, ia senang karena respon keluarga Zila sangat baik kepadanya.
Ceklek
"Agam" panggil sang bunda dari arah pintu"Ada apa Bun?"
"Bunda mau minta tolong belikan bahan-bahan kue yang kurang ke supermarket depan. Boleh nak?"
"Boleh Bun, dicatet aja apa yang harus Agam beli" Zaigham pun bangkit dari duduknya, berjalan menuju walk in closset untuk mengganti celana pendek nya dengan jeans hitam panjang
"Ini udah bunda catat" ucap Bunda seraya memberikan secarik kertas yang didalamnya telah tertulis berbagai macam bahan untuk membuat kue.
"Oke, Agam berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum" Zaigham pamit dan mencium tangan bunda nya.
Kemudian setelah itu ia melajukan motornya untuk sampai ke supermarket yang bunda nya maksud tadi.~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Baaaanggg ayoo lama bener sih lo""Sabar elah"
"Masih untung ya badan lo ga abis gue gebukin tadi"
Yap, saat ini Zila tengah menjalankan aksi nya untuk memalak sang kakak.
Pasalnya saat tadi pulang sekolah dan ada acara makan malam bersama Zaigham. Zila belum sempat memberikan pelajaran kepada Abang nya yang teledor ini.
Alhasil saat Zaigham pulang, Zila langsung ngacir ke kamar sang kakak yang dimana kamar tersebut sudah dalam keadaan terkunci dari dalam.Flashback on :
Zayn ikut makan malam bersama mereka. Namun ia izin untuk masuk kamar terlebih dahulu. Ia sudah punya firasat, dari tatapan yang Zila layangkan sedari acara makan malam dimulai sampai Zayn menelan suapan makanan nya yang terakhir. Tatapan nyalang, penuh dengan emosi, kekesalan, amarah, hujan badai angin ribut halilintar puting beliung gempa bumi banjir ribut ribut ribut.
"Mati gue kalo gini caranya" lirih Zayn
'kamar duluan aja kali ya?' Zayn membatin sambil mencari cara agar bisa terhindar dari adik singa cantik nya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZilaZaigham (On Going)
Novela JuvenilSekali masuk, lo bakal terus nancep ~ Zaigham Ashmaan Fernandez Kalimat lo ambigu tolol! ~ Zila Guzelim Ahmad Dihati gue maksudnya bego ~ Zaigham to Zila Warning⚠️ Don't coppas my story❗ Semua cerita yang tertulis disini itu murni dari hasil pemikir...