Happy Reading ❤️
Hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana para human yang mempunyai kegiatan di hari Senin-Sabtu diberikan jatah libur setelah berkutat dengan tugas-tugasnya selama 6 hari kebelakang.
Seperti hal nya Zila dan Abrizam yang pagi ini memiliki rencana untuk jogging keliling komplek. Sebenarnya Zila sangatlah malas, namun jika Abrizam yang mengajaknya maka Zila tidak berani mengeluarkan kalimat penolakan.
Sebegitu baik dan sayang nya Abrizam kepada Zila sehingga Zila lebih menurut kepada nya dibanding kepada Zayn.
Waktu masih menunjukkan pukul 05.25.pagi yang artinya suasana masih terlihat agak gelap. Kenapa joging sepagi ini? Karena menurut Abrizam udara pagi itu lebih sehat, terlebih di jam jam seperti ini. Jika sudah jam 7 ke atas maka udara tersebut pasti sudah tercemar kembali akibat adanya aktivitas dari sebagian orang yang menggunakan kendaraan nya yang mungkin dipergunakan untuk mengunjungi rumah orangtuanya, berlibur, berjalan-jalan tanpa arah dan lain sebagainya.
"Kalo yang ajak joging nya bang Zayn ni, gamau Zila keluar"
"Loh kenapa?" Tanya Abrizam sembari tertawa kecil
"Kaya yang gatau aja." Seketika pun terlintas dipikiran Zila terhadap kesialannya tempo hari karena mau mau saja diajak joging oleh Zayn
"Ga mungkin kan Zayn dorongin kamu ke rumah tetangga yang ada anjingnya?"
"Ya ngga si, tapi pernah jadiin aku umpan biar si anjing nya keluar bang"
"Wah? Serius kamu?"
"Iyaa serius"
"Coba ceritain" pinta Abrizam
"Jadi tuh dulu pas lagi joging aku berenti dulu dipinggir rumah cat putih ujung blok sana bang, aku haus. Akhirnya aku minum dulu. Belom selesai aku minum bang Zayn udah teriak gini 'woy anjing keluar lo! Ditungguin Ade gue tuh. Katanya mau joging bareng ga' terus sambil niruin suara anjing nya gitu. Ya karna anjingnya pinter dan udah terlatih dia sedikit banyaknya paham perintah manusia."
"Terus gimana?" Abrizam sudah cekikikan mendengar cerita dari Zila
"Anjing nya loncat loncat lah dari dalem pager, berontak minta keluar. Kira dia beneran kali aku mau ngajak joging bareng."
"HAHAHAHAHAHA" pecah sudah tawa Abrizam.
'random banget ni bibitnya si Yusuf' batin Abrizam bersuara
"Ada lagi nih, pernah juga dulu joging sama bang Zayn."
"Ga kapok kamu?"
"Belom kapok bang, soalnya dikira aku bang Zayn ga bakal betingkah lagi"
"Terus gimana dek?"
"Selesai joging tu bang Zayn ngajak aku ke tukang bubur di komplek sebelah, yaudah aku ikut aja toh juga kan bang Zayn yang ajak pasti udahnya bang Zayn juga yang bayar"
Abrizam menyimak cerita Zila dengan seksama. Inilah yang Zila suka dari Abang tampan nya yang satu ini, yaitu dapat menjadi pendengar yang baik untuk semua cerita nya. Dari cerita yang sangat sangat private sampai cerita yang dapat dibilang tidak terlalu penting untuk diceritakan.
"Abang mau tau gimana setelah nya?"
Sebelah alis Abrizam terangkat menandakan kalau ia ingin tau apa cerita selanjutnya.
"BANG ZAYN LUPA BAWA DUIT ABAAAANG!!! ALHASIL GUE DISURUH CUCI PIRING SAMA MANG ADUL"
Pecah lah sudah tawa Abrizam, se random ini ternyata kelakuan Zila dan Zayn saat dirinya tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZilaZaigham (On Going)
Ficção AdolescenteSekali masuk, lo bakal terus nancep ~ Zaigham Ashmaan Fernandez Kalimat lo ambigu tolol! ~ Zila Guzelim Ahmad Dihati gue maksudnya bego ~ Zaigham to Zila Warning⚠️ Don't coppas my story❗ Semua cerita yang tertulis disini itu murni dari hasil pemikir...