22. Ribut

16 3 0
                                        

Happy Reading ❤️

Pagi ini seperti rutinitas biasanya, Zaigham menjemput Zila dan tengah nangkring diatas motornya sejak 30 menit yang lalu.

Kerajinan!

But no why why, demi Zila! Zaigham rela melewatkan sarapan pagi bersama keluarga.

Dan lihatlah sekarang, Zaigham tengah berada di meja makan, bersiap siap untuk sarapan bersama dengan keluarga Zila, lagi.
Ya seperti itulah setiap pagi nya Zaigham selama beberapa bulan belakangan ini

Gagal sarapan bersama keluarga tapi malah sarapan sama calon mertua

Itung itung pendekatan tahap kedua.

Yusuf, papa Zila sedang tidak ada hari ini. Beliau mendapat kabar dadakan tentang penurunan saham anak perusahaan nya di Kuala Lumpur yang mengakibatkan Yusuf harus berangkat sore kemarin.

Di meja makan ada Zayn, Zaigham juga Rania yang tengah menunggu sang putri siput keluar dari cangkangnya.

Lama.

Sudah dua kali Rania mendatangi kamar Zila sedari tadi, namun hanya jawaban 'sebentar' lah yang Zila lontarkan.

Zayn sudah memanggil Zila lewat telpon, jawabannya masih sama dengan yang tadi ia lontarkan kepada Rania

Zaigham pun sama, sudah berusaha memanggil Zila dengan cara mengspam chat dan memvidcall Zila namun hasilnya nihil.
Chatnya dibalas dengan kata 'sebentar' dan vidcall nya ditolak terus-menerus.

Entah apa yang dilakukan Zila didalam kamar sana.
Rania hanya takut saat putri nya keluar kamar akan berubah menjadi seorang dukun.
Karena waktu yang dibutuhkan Zila untuk bersiap sama seperti orang yang sedang bersemedi mengumpulkan ilmu hitam.

"Abang samperin gih tu bocah" ujar Rania pada anak sulungnya

"Ga saya aja tante?" Sela Zaigham, modus!

"Yeuuu kalo lo yang masuk bisa bisa pas keluar kamar gue dapet ponakan" ucap Zayn sembari menggeplak bahu Zaigham dengan tak berperasaan

"Ga gitu konsep nya anjrit!" Zaigham yang tak mau kalah, menginjak kaki Zayn dengan menggunakan tenaga dalam dan membuat Zayn mengaduh kesakitan

"Awww ssshh bangke! Ga sopan lo sama calon Abang ipar"

"Dih ngapain sopan sopan" jawab Zaigham dengan wajah datar andalannya

"Bisa ga sih lo sehari aja ga bikin gue emosi?"

"Lah emang tadi gue bikin lo emosi? Ngga kan? Emang dasarnya aja lo sensian kaya janda"

"Anak ngent--"

"Heh dua kurcaci! Sana ke kamar Zila! Ngapain ribut disini?! Keburu keluar tu anak kalo kalian ribut mulu" lerai Rania karena sudah benar benar jengah mendengar keributan antar ipar ini.

"Hehe Iya tante, maaf"

"Ckk iya iya"

"Sekarang lagi jaman nya menantu lebih sopan dari anak kandung sendiri" sindir Rania saat melihat Zayn mendelikkan matanya tadi

Zayn pun berbalik, berlutut dan menarik tangan kanan Rania untuk kemudian ia cium bolak balik.
Rania yang melihat itupun akhirnya bingung

"Lo ngapain dah?" Bahasa zaman now Rania mulai muncul kepermukaan

"Sungkem sama emak, biar sopan nya ngelebihin calon mantu"

Pletakk

"Kurang asem! Harus disindir dulu biar sadar, yang kaya begitu bagus emang? Dih" nyinyir Rania pada anak sulung nya

ZilaZaigham (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang