9. Dianter pulang

13 2 0
                                    

Happy Reading❤️

Jam menunjukkan pukul 15.30 wib. Yang dimana saat ini siswa siswi FIH School tengah berhamburan keluar untuk menuju kerumah nya masing-masing.
Begitupun dengan Zila dan Salma yang sekarang sudah nangkring di halte sekolah sembari menunggu jemputan mereka.

Zila dan Zaigham selesai dihukum pukul 13.50 siang. Seharusnya mereka menyelesaikan hukuman nya pada pukul 13.30, namun karena Zila dan Zaigham izin untuk melaksanakan sholat Dzuhur terlebih dahulu maka mereka harus melanjutkan 20 menit yang telah terpotong waktu sholat tadi.

Fyi, hari ini Zila tidak membawa si hitam kesayangan. Jadi mau tidak mau ia harus menunggu Zayn untuk menjemputnya.

"Zil, tadi tapi Zaigham ngomong gitu nya serius ga?" Tanya Salma setelah mendengar ceritaan Zila tentang perubahan sikap Zaigham di kantin tadi.

"Mana gue tau Sal" Zila mengendikkan bahu nya acuh "kalopun serius ogah banget gue"

"Yee lu jangan gitu dodol" Salma pun beranjak dari tempat duduk nya dikarenakan jemputan yang ia tunggu sedari tadi sudah sampai sekarang.

"Gue duluan ya Zil. Lo serius ga mau ikut aja ama gue? Dah gelap nih" tawar Salma

"Ngga gapapa lo duluan aja, thanks tiati Sal" Tolak Zila sembari melambaikan tangannya kepada Salma

Kini, tinggallah Zila sendiri di halte.
Ralat, tidak sendiri sih. Masih banyak murid FIH School lainnya yang tengah menunggu jemputan juga.
Hanya saja Semenjak kepulangan Salma, Zila hanya diam.
Bukan tak punya teman lain, tapi Zila termasuk orang yang sulit berbaur dengan sesama. Dan orang pun segan untuk dekat dengan Zila dikarenakan ia digadang-gadang sebagai troublemaker di sekolah nya.

"Duh bang Zayn mana si mana udah gelap lagi" Zila terus saja mengspam chat dan berpuluh-puluh kali menelpon Zayn. Namun tak ada satupun pesan nya yang dibalas.
Tidak satupun panggilan telpon nya yang diangkat.

"Anjir ni orang!"

Akhirnya Zila memesan ojek online, sebab Zila termasuk orang yang anti dengan angkutan umum.
Bukan sebab Zila sombong karena dia anak sulthon, tapi lebih ke selalu mual bila ada di dalam angkutan umum.
Terlebih jika angkutan itu mampir ke SPBU untuk mengisi bensinnya dulu.

Sudah dipastikan saat Zila pulang ia seperti orang yang mabuk karena tengah hamil muda dan keesokan harinya berakhir demam tinggi disertai dengan muntaber.

Perihal angkot
Dasar orang kaya!

"Kenapa di cancel mulu siiii" Zila setengah kesal karena sejak tadi pesanan nya selalu di cancel oleh sang mamang ojol diseberang sana.

"Gabutuh duit apa gimana si ni orang"

Tin tin

"Eh ada mak lampir"
"Setan bikin kaget aja lo!" Zila terlonjak kaget ketika mengetahui siapa yang tiba-tiba memberhentikan motor dihadapannya.

Zaigham hanya tertawa geli mendengar umpatan Zila.

"Yo naik. Gue anter" tawar Zaigham

'nah nah tumben lagi kan si dongo bae begini' batin Zila sembari mengernyit, memandang Zaigham dengan tatapan heran.

"Abis kena angin apa lo? Apa jangan jangan pala lu ketiban dosa? Tumben bae bener hari ini ama gue"

"Bacot!"

"Yee sewot lu kadal"

"Ayo mumpung belom turun ujan nih"

'bareng ngga bareng ngga' batin Zila menimang-nimang tawaran Zaigham

ZilaZaigham (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang