Happy Reading ❤️
Pagi ini, Zila tengah sarapan bersama dengan mama, Abang nya juga Abrizam. Papa Zila sedang pergi keluar kota untuk mengurus cabang perusahaan nya disana yang sedikit bermasalah. Jadi mau tidak mau, Yusuf pun harus berangkat pukul 03.30 dini hari tadi setelah melaksanakan sholat tahajud.Waktu masih menunjukkan pukul 6.07 pagi yang artinya masih banyak waktu lagi untuk mereka berangkat ke kantor dan sekolah nya.
Abrizam berencana menginap dirumah Zila selama satu Minggu, sembari mencari rumah untuk ia beli.
Ia akan menetap di Jakarta, karena tuntutan pekerjaan yang membuat ia harus meninggalkan orangtua nya di Singapore sana.Kemarin-kemarin, Abrizam bekerja dari rumah karena tugas ia hanyalah sekedar memantau kinerja para pegawai saja.
Yap, Abrizam mempunyai jabatan sebagai Branch Manager dimana ia harus memantau cara kerja dan memberikan contoh bagi para karyawannya."Dek pagi ini mau bareng Abang apa gimana?" Tanya Abrizam setelah mereka selesai melaksanakan sarapannya.
"Zila bawa motor sendiri aja deh"
"Bener ga sama Abang?"
"Bener abanggg kuuu" Zila berdiri lalu berjalan menghampiri Abrizam "gemes banget deh. Baik banget sama aku" ucap Zila sambil menguyel-uyel pipi Abrizam
"Drama"
"Sirik ya lo?"
"Dih gue sirik karna hal kaya gitu? Gue bikin pop ice pake air laut"
"Ngaco lo"
"Hehh udah udah jangan ribut terus lo pada!" sentak Rania pada kedua anak nya.
"Hehehe" cengir Zayn dan Zila, tentunya sambil saling melemparkan tatapan yang awkward.
"Dek jadi bener ga mau berangkat sama abang?" Tanya Abrizam, memastikan
"Ngga abangku sayanggg, lain kali aja yaa"
"Nggi ibingki siying" tiru Zayn "najis banget"
"Iri? Bilang nyet" Abrizam yang melihat tingkah kedua kakak adik itu pun menggelengkan kepalanya dalam diam
'Untung gue putra tunggal'
-------------------
Pembelajaran sudah dimulai sejak 20 menit yang lalu, hari ini adalah mapel dari Bu Purwa. Masih ingat Bu Purwa? Guru bahasa Indonesia yang mempunyai jadwal bentrok dan alhasil harus menggabungkan antara kelas IPA 2 dan IPA 4.
Zila dan Salma kali ini duduk satu meja, tidak ada Zaigham dikelas ini. Zila menghembuskan nafasnya lega, terlebih ketika Salma menanyakan perihal Zaigham pada Afnan, cowok itu mengatakan kalau ia pun tidak mengetahui Zaigham dimana, Zaigham tidak memberi kabar kepada nya pagi tadi.
"Huhh Sal moga-moga tu orang beneran ga dateng deh"
"Siapa? Zaigham?" Tanya Salma setengah berbisik pula
"Ya siapa lagi coba"
"Lo tuh udah hampir setengah semester disini, semester 2 juga bentar lagi. Tapi masiii aja"
"Gue juga gatau Sal, intinya tiap liat muka dia kadar badmood gue bertambah."
"Padahal Zaigham cowok yang paling digandrungin loh disini"
"Gue ga harus ngikut selera orang kali?"
"Ya ngga juga si" Salma meringis sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Saat ini, Bu Purwa sedang tidak ada dikelasnya, ia izin sebentar keluar untuk menyelesaikan tugasnya di kantor guru. Murid IPA 2 dan 4 akhirnya diberikan tugas sementara sampai Bu Purwa datang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZilaZaigham (On Going)
Novela JuvenilSekali masuk, lo bakal terus nancep ~ Zaigham Ashmaan Fernandez Kalimat lo ambigu tolol! ~ Zila Guzelim Ahmad Dihati gue maksudnya bego ~ Zaigham to Zila Warning⚠️ Don't coppas my story❗ Semua cerita yang tertulis disini itu murni dari hasil pemikir...