Terimakasih sudah mampir di cerita 'Secret Imam'
Tolong tandai typo:)
*
*"Assalammualaikum warohmatullah hiwabarokatuh ... " salam Langga memasuki mansion Opa Denan. Ia menghela napas lega kala tidak melihat Sahna.
"Waalaikumsalam, loh? Den Langga?" ucap maid yang akrab di sapa Bik Jum.
"Iya, Bik. Saya mau nganter mie ayam buat Sahna dan yang lain," seraya menyodorkan dua kantung plastik berisi mie ayam ke arah Bik Jum, dan di ambil alih oleh Bik Jum.
"Loh, Langga!?" celetuk Oma Iren yang baru keluar dari dapur.
"Iya, Oma." sopan Langga.
"Ayuk duduk dulu," ucap Oma Iren.
Langga menggeleng pelan, "Nggak usah, Oma. Langga hanya mengantar mie ayam untuk Sahna dan yang lain."
"Loh? Nggak minum dulu, nih?" tawar Oma Iren.
"Terimakasih, Oma. Tapi Langga harus balik ke kafe, kalo gitu Langga pamit Oma. Assalamualaikum, " salam Langga lalu menyalami punggung tangan Oma Iren.
"Waalaikumsalam, hati-hati di jalan, Ngga!" ucap Oma Iren lalu.
***
Sahna mengerjapkan matanya lalu melirik jam yang menunjukkan pukul lima tiga puluh, yang itu artinya ia sudah tidur selama satu jam.
"Laper ..." monolognya lalu ia menuju lantai dasar dengan lift.
Sahna mengernyit kala melihat Oma Iren dan Bik Jum menenteng dua kantung plastik saat hendak masuk ke dapur.
"Bik Jum bawa apa?" ucap Sahna.
"Ini, Non, mie ayam." jawab Bik Jum membuat Sahna berbinar.
"Sahna mau!" antusiasnya lalu menghampiri Bik Jum dan mengambil alih satu kantung plastik dan berjalan cepat menuju dapur.
Oma Iren dan Bik Jum yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.
"Pelan-pelan makannya, Dek!" tegur Oma Iren saat melihat Sahna yang terburu-buru memakan mie ayam. "Padahal nggak ada yang minta juga!" heran Oma Iren.
"Iya, Oma. Tapi, siapa yang beli ni mie ayam, Oma?" tanya Sahna lalu menatap Oma Iren yang sedang menuangkan mie ayam ke dalam mangkuk.
"Udah ... Makan aja, jangan nanya deh!" jawab Oma Iren lalu menyuapkan mie ayam itu ke dalam mulutnya.
"Kan Sahna kepo, Oma ... " kesal Sahna yang di balas kedikan bahu dari Oma Iren.
"Kalo begitu saya pamit dulu, Nyonya." celetuk Bik Jum undur diri yang di balas anggukan dari Oma Iren.
"Oma, Sahna mau ke kamar dulu. Mau mandi, ntar keburu magrib." pamit Sahna di angguki Oma Iren yang sedang menikmati mie ayam.
Sesampainya di kamar Sahna langsung menuju kamar mandi berniat untuk mandi sebelum azan magrib berkumandang.
Tak lama adzan berkumandang tepat saat Sahna baru selesai mandi. Kemudian ia mengambil air lalu melakukan solat magrib.
Setelah solat Sahna seperti biasa untuk mengaji.
"Sodaqollahul adzim ... " ucap Sahna setelah menyelesaikan membaca Al-Qur'an.
Ting! Ting! Ting!
Suara notifikasi ponsel Sahna. Ia sudah bisa menebak bahwa suara dentingan itu pesan dari grub para sahabatnya.
Sahna membuka room chatnya.
Calon istri soleh-HAH
Diba anak pak Udin
|Assalammualaikum para cantikku!
Senar leser
|Salom anak Pak Udin!Kakak ipar Ara
|WaalaikumsalamWaalaikumsalam|
Diba anak pak Udin
|@Senar leser nama bapak gue rajudin! Not Udin!
Guys! Tamat ini gue di ijinin kuliah di turki dooong yey!Kakak ipar Ara
|alhamdulillah DibSenar leser
|@Diba anak pak Udin bodo!Diba anak pak Udin
|Tamat ini lo pada nyambung ke univ ape?Kakak ipar Ara
|Gue disini ajaSenar leser
|2 inDiba anak pak Udin
|@Sahnaloh nyambung ke mana, lo?Kagak! Males mikir gue. Mending|
nyambung jadi istri solehah ajeSenar leser
|gaya lu, Na!
Diba anak pak Udin
|ngebet banget pengen kawin nengKakak ipar Ara
|nikah, Diba!Diba anak pak Udin
|Na'am ukhtyAu ah! Gue mamam dulu bye!|
Setelah mengirim pesan itu, Sahna langsung meletakkan ponselnya di atas nakas kemudian melepas mukenahnya.
"DEK! BERUAN TURUN MAKAN MALAM!" pekik Oma Iren dari ruang makan.
Sahna membuang napas kasar mendengar pekikan sang Oma yang sangat memekakkan telinga.
"JANGAN TERIAK, SAYANG!" pekik Opa Denan yang berada di ruang tv.
"SITU JUGA TERIAK MARJUKI!" sahut Oma Iren.
"NAMA GUE DENAN, BUKAN MARJUKI ASTAGHFIRULLAH!" prustasi Opa Denan mengacak rambutnya gusar lalu menghampiri sang istri yang berada di ruang makan sedang menyajikan makan malam.
"Kagak usah tereak juga napa sih!? Malu tau di dengerin tetangga, udah tua suara masih aja seger!" kesal Sahna sesampainya di ruang makan.
"Sudah-sudah! Ayo makan!" pungkas Oma Iren.
o0o
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Imam (Lengkap)
Roman pour AdolescentsREVISI VERSI CETAK Oma Iren menyembulkan kepala ke jendela lalu menatap sebal pengendara itu yang menghentikan motornya kala mendengar suara klakson. "WOY! MINGGIR SEMPRUL! MALAH NGALANGIN JALAN GUE LU! KAGAK TAU APE CUCU TERSEYENG GUE SEKARAT!" pek...