Wang Yibo yakin, di dunia ini tidak ada hal-hal semacam sihir. Semua itu hanyalah kebohongan pengantar tidur yang diciptakan orang dewasa untuk membuat anak-anak mereka terlelap ke dalam pusaran mimpi. Tapi, mata hitam Xiao Zhan yang cerah itu memang bagaikan sihir yang telah memerangkap hatinya.
Dan lagi, Xiao Zhan sempat mengatakan tentang anak. Anak yang selama ini sudah ia nanti-nantikan dengan Zhao Liying. Ia goyah, cengkeramannya pun mulai mengendur, namun tangannya masih tidak dilepaskan juga dari sana.
"Ayo, kenapa diam saja? Bukankah kau ingin membunuhku, Ge?" Xiao Zhan terus memprovokasinya, ia bahkan mengarahkan tangan Wang Yibo untuk mencekiknya lebih kuat lagi.
Wang Yibo goyah, perasaannya tidak menentu, ia segera menarik tangannya dari leher Xiao Zhan. Kemudian matanya menatap ke kedalaman mata Xiao Zhan, menyelam kebenarannya di sana.
"Kau bohong." ujar Wang Yibo pelan.
Tidak mungkin secepat itu, ini baru dua minggu sejak Wang Yibo melakukannya dengan Xiao Zhan terakhir kali. Namun, apa yang dikatakan Wang Yibo memang benar. Xiao Zhan tidaklah hamil. Ia hanya membawa nama anak untuk menyambung hidupnya yang mungkin saja akan Wang Yibo akhiri hari ini.
Xiao Zhan tersenyum, ia telah menang. Ia menang dari Wang Yibo karena kelemahannya yang menginginkan seorang anak. Wang Yibo menghela napas berat, ia berbalik pergi meninggalkan Xiao Zhan ke aquarium yang ada di ruang kantornya. Ia merenung, menatap kepada ikan-ikannya yang berenang ke sana kemari.
Semakin ia memikirkannya, semakin benar apa yang Xiao Zhan katakan. Zhao Liying semakin hari terus mendesaknya untuk mencari wanita lain agar ia bisa membuahi wanita itu dan memiliki anak untuk ia ambil.
Pemikiran yang mudah, tapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Ia begitu menjunjung tinggi nilai cinta dan kesetiaan. Jadi, bagaimana bisa ia melakukan semua itu? Zhao Liying... dia istrinya, kekasihnya, temannya, ia adalah segalanya baginya.
Terkadang, manusia diharuskan memilih jalan terjal penuh lubang untuk sampai pada tujuan terakhir.
Xiao Zhan menatap punggung tegap itu yang kini tersiksa oleh masalah keluarganya. Ia membiarkan pria itu merenung, mungkin dengan cara seperti ini Wang Yibo bisa sadar dan mengerti, jikalau istrinya itu sedikit ada gangguan pada otaknya.
Sesak dilehernya masih terasa. Wang Yibo benar-benar tidak berbohong, ketika ia akan mengakhiri hidupnya. Xiao Zhan mengusap batang lehernya yang terasa berdenyut-denyut, ia hampir saja mati kehilangan napas.
Seulas senyum tipis tercetak di bibir Xiao Zhan. Kakinya melangkah pada tempat di mana Wang Yibo merenung, ia menyejajarkan dirinya di samping Wang Yibo dan ikut melihat ke aquarium.
Untuk waktu yang lama tidak ada pembicaraan apa pun di antara mereka, yang ada hanyalah suara detik jam di ruangan ini.
Helaan napas keluar dari bibir tebal Wang Yibo, Xiao Zhan menoleh. Ia dapat melihat raut lelah yang mendominasi di wajah tampan pria itu. Wajah yang biasa menampilkan raut arogan itu terkikis menyisakan kegundahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Happiness [PDF✓]
Fanfiction[drama] [three love] [intersex] Keinginan Zhao Liying dalam menginginkan seorang anak menjadi awal mula kehancuran rumah tangganya bersama Wang Yibo, suaminya. Xiao Zhan yang hanya seorang waiter terseret dalam konflik rumah tangga mereka. Awalnya...