19 | Ayah

1.3K 186 91
                                    

Xiao Zhan sekarang ini sedang merenung di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan sekarang ini sedang merenung di kamarnya. Pengakuan Wang Yibo secara mendadak siang tadi membuat hatinya dirundung rasa bimbang. Kini, Xiao Zhan merasa dia seperti sedang memakan buah simalakama.

Ia menghela napas lelah, sejak siang sampai malam ini, ia terus memikirkan pengakuan Wang Yibo itu kepadanya. Pengakuan itu, Xiao Zhan belum menjawabnya sama sekali, karena dirinya terus saja diam tidak membalas pengakuan itu. Wang Yibo akhirnya memberikan waktu bagi Xiao Zhan untuk berpikir.

Ketukan pada pintu terdengar dari luar. Xiao Zhan buru-buru saja merebahkan diri dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. Ia memejamkan kedua matanya, berpura-pura untuk tertidur.

Seseorang masuk ke dalam kamar Xiao Zhan, dia menaruh segelas susu cokelat hangat di atas nakas.

“Aku tahu, kamu belum tidur, Zhan.”

Ternyata, seseorang itu adalah Wang Yibo. Dia duduk di sisi Xiao Zhan. Tangannya terangkat menyentuh tubuh Xiao Zhan yang terselimuti.

“Aku tahu, aku sangat bodoh. Aku pernah dengan bodohnya menolak mentah-mentah perasaanmu dan mendorongmu jauh dalam hidupku. Tapi kini, aku sendirilah yang menarikmu masuk kembali ke dalam hidupku lagi,” Wang Yibo tersenyum saat mengingat kebodohannya.

Xiao Zhan terdiam, ia masih ingin mendengarkan Wang Yibo berbicara, “Jujur saja, saat ini ... aku pun tidak mengerti akan perasaanku sendiri. Siapa yang aku kasihi, siapa yang aku cintai, dan siapa yang aku sayangi pun, aku tidak tahu?” kekehnya pelan.

Mendengar kekehan itu, membuat Xiao Zhan mengerutkan kedua alisnya, “Kamu sangat beruntung, Zhan. Keluargamu di panti, semuanya menyayangimu dengan penuh cinta. Sedangkan aku, aku dibesarkan dengan ekspektasi-ekspektasi tinggi semua orang. Mereka menyayangiku hanya karena nilai dan guna, bukan menyayangiku seperti sebuah keluarga pada umumnya.”

Hati Xiao Zhan terasa berdenyut sakit saat mendengarkan cerita Wang Yibo. Ternyata, hidup pria itu tidaklah sebaik dengan dirinya. Pria itu bahkan tidak bisa membedakan cinta, atau mungkin, dirinya memang tidak tahu apa itu cinta.

Bukan hanya itu saja, Xiao Zhan sering kali berpikir jikalau orang kaya hidupnya akan terjamin makmur dan bahagia. Apa lagi jika masih memiliki keluarga lengkap. Bukankah itu akan sangat menyenangkan? Tapi, begitu ia mendengar cerita singkat dari Wang Yibo. Bayangannya tentang keluarga kaya raya yang harmonis itu menghilang tanpa meninggalkan satu pun jejak.

Perlahan, Xiao Zhan membangunkan dirinya. Tangannya tanpa sadar bergerak menggenggam tangan Wang Yibo. Ada satu pertanyaan yang kini mengganjal di hatinya.

Wang Yibo menatap tangan kecil Xiao Zhan yang sedang menggenggam sebelah tangannya, “Ge, jika kau tidak memahami perasaanmu sendiri. Lalu, bagaimana caramu menikahi Liying Jie?”

Tatapannya beralih ke wajah Xiao Zhan, “Aku menikahinya karena aku mencintainya. Tapi itu dulu, sekarang perasaan ini telah pudar.”

Xiao Zhan tidak bisa berkata-kata lagi. Pengakuan dari Wang Yibo benar-benar membuat Xiao Zhan tidak habis pikir. Sungguh, bukankah ini sebuah kejahatan? Zhao Liying begitu sangat mencintai dan mempercayainya. Tapi Wang Yibo, dia ....

Temporary Happiness [PDF✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang