"Dia terlalu memaksakan kehendak, kalian tahu itu."
"Tidak ada harapan dengan manusia-manusia seperti mereka."
"Rencananya sangat buruk dan hampir menghancurkan kerajaan. Kenapa tidak ada penerus yang becus menghentikan tuan muda satu itu?"
Katie tertegun mendengar amukan para petinggi kerajaan yang sejak Sebastian meninggalkan ruangan untuk kembali ke tempat istirahatnya semakin membabi buta mencemooh keputusan Sebastian. Katie menatap pangeran Jules sesaat yang di waktu yang bersama pria itu hanya menatapnya datar kemudian kembali terdiam mendengarkan semua amukan para petinggi.
Setelah beberapa jam Katie kembali, pertemuan ini digelar secara tergesa. Melihat keadaan Sebastian untuk pertama kalinya sejak beberapa hari dengan lengan yang diperbanㅡKatie tidak tahu Sebastian terluka tapi yang lebih membuat Katie tertegun, Sebastian hanya terdiam sejak pertemuan diadakan, tidak berbicara banyak sejak terakhir kali bertemu atau seperti setiap pertemuan dilakukan.
Sebastian terdiamㅡbahkan sangking pendiamnya Katie merasa Sebastian menyesali keputusan yang dibuat dengan menggebu-gebu itu. Dia benar-benar hanya diam mendengarkan sampai kemudian harus kembali ke kamarnya untuk mengganti perban. Menyisakan para petinggi yang sepertinya sudah begitu muak menahan amarah dan mencemooh Sebastian sesaat setelah Sebastian menghilang di balik pintu.
"Pangeran Sebastian sudah melakukan yang terbaik versinya."
Pangeran Isaak angkat bicara membela. Keadaan sedikit lebih tenang saat pria satu ini angkat bicara. Katie tahu Pangeran satu ini memilih membela Sebastian walaupun berurusan dengan petinggi kerajaan akan jauh lebih merepotkan setelahnya. "Terlebih, Pangeran Sebastian bukan lagi berstatus calon penerus. Ia sudah menjadi pemegang tahta tertinggi. Biarkan dia menjalankan Kerajaan sesuai apa yang ia percayai.""Kamu pikir Kerajaan sebesar ini ajang uji coba?! Aku dan dan kakek buyutku sudah bersama membantu mempertahankan kerajaan ini berabad-abad dengan mati-matian dan sekarang hampir hancur di tangan Raja lembek sepertinya." Salah satu di antara mereka kembali menyela geram.
"Raja Sebastian hanya mencoba lebih manusiawi." Pangeram Isaak tak mau kalah.
"Itu namanya lembek. Kau tahu itu. Dan kalian harus memahami keberadaan kami di sini sebagai petinggi, kami mencoba sekuat tenaga mungkin agar kerajaan ini tidak hancur selama berabad-abad dan tak akan kubiarkan rencana lembek seperti ini lagi terdengar."
"Jikㅡ"
"Sudah, pangeran." Pangeram Edgar menengahiㅡmenghentikan pangeran Isaak yang sepertinya mulai naik pitam mendengar kekeras kepalaan para petinggi, pangeran Jerome kemudian berjalan dan menuntun pangeran Isaak yang sempat berdiri dan melangkah beberapa saat untuk kembali ke tempatnya setelah ia mendapat perintah melalui tatapan dari Pangeran Edgar.
"Saya sebagai perwakilan Raja Sebastian memohon maaf atas keributan yang terjadi. Tapi perlu diketahui bahwa kejadian di lapangan tidak seburuk itu, setengah dari mereka bahkan sudah mempercayai Raja Sebastian dan siap berdamai namun memang keadaan tidak berpihak kemarin. Aku sebagai orang paling tua di generasi penerus, akan mencoba membuat Raja Sebastian lebih bijak memilih keputusan. Ada pangeran Jules dan pangeran lain yang siap mendidik Raja Sebastian ke depan."
Perkataan Pangeran Edgar cukup membuat seisi ruangan lebih tenang. "Dan satu lagi, jangan pernah biarkan calon ratu itu kembali ke keluarganya." Salah satu dari mereka menujuk ke arah Katie yang memang sejak awal hanya diam menyimak di bangku paling belakangㅡkhusus untuk para wanita.
Sesaat setelah itu mereka membubarkan diri menyisakan ke 6 pangeran serta beberapa pengawal dan Katie yang masih tertegun mendapati perlakuan yang tidak begitu menyenangkan. Status Katie secara pernikahan memang sudah menjadi istri Sebastian namun secara hukum kerajaan, mereka bahkan belum mengumumkannya secara umum lewat upacara jadi seharusnya Katie tidak perlu begitu merasa tertohok dengan perlakuan yang ia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
L E B A T E L E U R
FanfictionJungri Royal Palace Story. How to be the stronger one, around the best one. A journey to be a part of the royal family and be the best for The Dominique prince. Inspiration : The Selection Series by Kiera Cass, The Hunger Games, and pic by aiidan.k...