13. Feeling so Good

2.5K 472 126
                                    

Aku kayanya gak bisa update besok. Jadi ku publish lebih cepat beberapa jam. (Kalau ada typos tolong ditandai supaya dikoreksi). Thank youuu..

---

Katie tidak suka hari kemarinㅡkecuali saat ia bertemu dengan Pangeran Varrel di hutan dan bertemu dengan Carol untuk pertama kali setelah sekian lama. Sejak semalam, keadaan di rumah menjadi tidak nyaman. Katie menjadi banyak bungkam dan kedua orang tuanya seperti tidak mempunyai keinginan untuk menjelaskan apapun pada Katie.

Itu menyedihkan untuk Katie. Bahkan sampai saat Katie terbangun di pagi hari dan keadaan seisi rumahnya lenggang, tak ada seorangpun kecuali Katie yang terbangun karena suara gaduh dari luar pintu utama. Katie menghembuskan nafasnya dengan setengah tergesa meraih ganggang pintu dan membukanya cepat. Namun saat Katie menarik ganggang pintu, seseorang maju terhuyung hampir menubruk tubuh Katie. Jika saja Katie tidak dengan cekatan berjalan mundur menghindar, saat ini mungkin ia sudah tergeletak di lantai tertindih tubuh orang tersebut.

Untuk sesaat Katie hanya terdiam mematung, mengerjapkan matanya beberapa kali menatap sosok bertubuh tinggi di depannya itu. "Bangun sesiang ini bukanlah hal yang baik jika kau ingin menjadi bagian dari kerajaan."

Komentar itu menyadarkan Katie tentang keadaan saat ini, dia benar-benar Pangeran Sebastian. Pria dengan mulut serta prilaku buruk yang sejak kemarin Katie omongkan dalam hati itu kini sudah berdiri menatap sekitar rumahnyaㅡmelupakan adegannya yang terhuyung hampir menubruk Katie begitu saja. Dia tak ada rasa bersalah sama sekali karena telah menggedor pintu secara brutal atau bahkan tak ada kata maaf setelah hampir menubruk Katie.

Katie bukan hanya tidak suka hari kemarin tapi Katie juga tidak suka hari ini. Kalian tahu? Tidak akan ada orang yang akan senang jika memulai harinya dengan melihat seseorang yang membuat keributan di hidup kalian di pagi hariㅡbahkan saat kalian belum melakukan apapun setelah bangun dari tidur kalian.

"Apa yang membuat yang mulia bisa berada di sini?" Katie bertanya sungguhan. Ia hanya tidak menyangka Sebastian akan berada di rumahnya, mengusik ketenangan yang Katie pikir akan ia rasakan dalam kurun waktu 3 hari sejak kemarin. Katie melihat pria di depannya itu berhenti memperhatikan sekitarㅡia membalik badannya menatap Katie dari ujung kepala sampai kaki.

"Pakaianmu terlihat.... berbeda." Katie mengatupkan matanya mendengar komentar Sebastian untuk kedua kalinya. Ini bukan saatnya untuk mengomentari pakaian yang Katie kenakan. Katie bahkan tidak tahu menahu akan ada datang hari dimana seorang dari kerajaan menginjakan kakinya di rumah kumuh Katie. Suasana di luar yang terdengar sedikit gaduh membuat Katie berbalik untuk mengintip sesaatㅡsejenak melupakan pangeran Sebastian yang baru saja berujar. Di luar Katie lihat beberapa pengawal kerajaan membagikan sesuatu pada masyarakat yang berkumpul.

"Aku baru tahu ada desa seperti ini di dunia ini." Tambahnya yang tak membuat Katie mengalihkan pandangannya dari pemandangan masyarakat desa dan pengawal yang berpakaian sedikit berbeda dari biasanya.

"Rajinlah berkeliling dan mulailah peduli pada rakyat jelata seperti kami, yang mulia." Itu ucapan Katie yang sedikit terdengar sarkas dan Katie sadar itu. Tapi ia yang tidak peduli bagaimana Sebastian akan merespon ucapannya. Katie membalik badannya menatap Sebastian dan ia baru menyadari, kali ini Pangeran Sebastian pun mengenakan pakaian yang berbeda. Sedikit terlihat sederhana dan tidak seperti menampakan diri bahwa ia dari kerajaan.

"Aku datang untuk mengetahui keseharianmu, nona cantik. Dan apakah seperti ini sifat aslimu?"

Katie tahu Pangeran Sebastian adalah orang paling handal dalam masalah kritik mengkritik. Dia punya mulut yang cukup pedas serta otak yang bekerja lebih cepat dalam hal mengkritik dan hal negatif. Sangat disayangkan memang. Untuk beberapa saat baik Katie maupun Sebastian hanya diam. Katie enggan berbicara dan Sebastian sibuk melihat rumah Katie yang sederhana. Tidak sekumuh yang dibayangkan.

L E    B A T E L E U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang