Hari ke tujuh dari semua rangkaian kegiatan yang terjadi yang harus Katie lalui dalam seleksi ini, selama waktu istirahat tidak banyak hal bisa Katie lakukan selain duduk untuk menghela nafasnya kemudian mencopot sepatunyaㅡmemijit tapak kakinya dengan sisa-sisa tenaganya. Katie melihat Kelly yang kini dengan segera masuk ke kamarnya membawa beberapa pakaian baru dan meletakan salah satunya di atas kasur, untuk ke sekian kalinya itu membuat Katie menghela nafasnya. Katie sudah melihat Kelly beberapa kali melakukan itu sepanjang hari. Serangkaian kegiatan yang membutuhkan jenis baju yang berbeda-beda membuat Kelly berulang kali masuk keluar kamar Katie melakukan hal yang sama.
"Kau bisa istirahat malam ini lebih cepat, Nona Katie." Kelly berujar di tengah para pelayan lainnya membereskan baju-baju itu di almari. Katie menaikan alisnya tak heran. "Aku yakin sekali kalau malam ini ada jamuan makan malam bersama pangeran Dominique lainnya."
Selama tujuh hari, bukan hanya banyak hal yang Katie lalui tapi juga Katie mulai mengenal bagaimana silsilah keturunan di kerajaan ini. Yang Mulia Raja mempunyai 4 anak laki-laki yang meninggal saat perang di perbatasan, meninggalkan 7 cucu pria yang 3 diantaranya sudah menikah dan punya selir masing-masingnya.
Itu mengesankan. Sepanjang 20 tahun Katie hidup, ia bahkan baru tahu bahwa kerajaan yang selama ini memerintahkan para rakyat itu mempunyai cucu sebanyak itu. Katie sudah bertemu setengah dari merekaㅡada Jules, Sebastian, Jerome dan si kepala keamanan Isaak. Memang sedikit mengejutkan tapi ya, si kepala keamanan itu adalah cucu sang raja.
Selain itu, ada banyak hal yang terjadi. Natalie dan Teressa tidak lagi berdekatan dengan Lily sejauh yang Katie lihatㅡmungkin Natalie merasa kesal dengan nilai minus yang ia dapat karena ulah Lily tempo hari. Sedangkan Nana bergabung dengan wanita lain dan Barbara yang selalu asik sendiri jika ia tak bersama Katie.
Katie juga tidak berharap Barbara terlalu dekat dengan Katie, itu hanya memberi dampak buruk baginya. Sepertinya pangeran Sebastian memang belum begitu menerima perlakuan Katie saat mereka berbincang di kamar Katie karena terbukti sejak saat itu, Sebastian mengecualikan Katie dari seluruh acara yang berkaitan dengannya. Hanya Katie yang tidak pernah dipanggil untuk berdansa dengannya sampai saat ini di pesta malam. Hanya Katie yang belum pernah menuangkan Teh ke cangkirnya dan hanya Katieㅡwanita satu-satunya yang tak pernah dikunjungi di malam hari seperti rutinitasnya setiap malam.
Katie tidak peduliㅡtidak, Katie peduli sebenarnya hanya saja tidak bisa melakukan apapun. Semuanya berjalan sangat cepat. Tak akan ada kata yang keluar dari mulut yang bisa ditarik kembali. Itu mustahil.
"Pertemuan dibatalkan karena alasan yang tak bisa diungkapkan." Katie hanya bisa tersenyum dan memahami tanpa banyak bertanya. Kemudian mengganti bajunya dengan piyama yang disediakan. Saat Katie keluar mandi, Kelly masih belum menyelesaikan pekerjaannyaㅡmasih membereskan kamar Katie yang sedikit tidak rapih. "Kelly, apa aku boleh berjalan-jalan sebentar di luar?"
Kelly terlihat menatap keluar sebelum menjawab. "Sebelum langit berubah gelap, kau harus sudah kembali ke kamar Nona Katie."
Tentu saja Katie tersenyum lebar. Katie berapa hari iniㅡtidak, bahkan sejak pertama kali tidak pernah mempunyai kesempatan untuk mengelilingi istana, sekedar untuk melihat istana secara keseluruhan. Katie ingin melihat sekeliling istana Barat ini setidaknya terutama Katie punya satu tempat yang ingin ia pastikan. "Dan kau harus didampingi."
KAMU SEDANG MEMBACA
L E B A T E L E U R
FanfictionJungri Royal Palace Story. How to be the stronger one, around the best one. A journey to be a part of the royal family and be the best for The Dominique prince. Inspiration : The Selection Series by Kiera Cass, The Hunger Games, and pic by aiidan.k...