17. The Sudden Rush

1.5K 385 120
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Katie menatap setiap sudut yang mampu dijangkau matanya lantas menghela nafas saat tatapannya jatuh pada sosok Sebastian yang sedang bersiap dengan kudanya tepat di tengah kerumunan orang-orang di sana. Sosoknya yang tinggi semampai, gagah dan juga tetap tampan dengan peluh keringan membanjiri wajahnya itu masih tetap mencolok di antara yang lain.

Ia bersama 3 pemain polo lainnya sedang bersiap untuk memasuki babak ketiga permainan. Sejak beberapa saat yang lalu, tempat terbuka ini riuh dengan teriakan orang-orang yang menonton di sisi lapangan. Bukan hanya mereka namun juga para wanita lain termasuk Katie yang beberapa kali mengaduh karena permainan yang terjadi.

Sudah hari ke empat sejak Katie kembali ke kerajaan dan berdiam diri di istana dan baru hari ini semua wanita bisa keluar menghirup udara segar, sekedar untuk menonton beberapa turnamen pembuka dalam rangka perayaan menjelang pemilihan raja baru dan itu artinya waktu semakin mendekat menuju pemilihan permaisuriㅡ dan itu artinya pula semakin dekat dengan eksekuai rencana pemberontakan kedua orang tua Katie dan keadaan Katie masih dengan segala hal yang terjadi. Sebenarnya jika dilihat dari sisi kemanusiaan, Katie bisa saja memilih keluarganya dan mendukung mereka namun entah bagaimana, mengingat bagaimana kerajaanㅡtidak, maksudnya melihat bagaimana bencinya Pangeran Sebastian padanya karena insiden kehilangan ayahnya, membuat Katie berpikir berulang kali untuk berada di pihak keluarganya.

Katie merasakan bagaimana rasanya kehilangan sosok ayah dalam hidupnya, tentu saja bukan karena ayahnya mati namun karena Katie jarang sekali melihat ayahnya di rumah. Tidak mampu melihat ayah sendiri secara bebas saja sudah menyiksa apalagi Sebastian yang harus kehilangan ayahnya di depan matanya, Katie lebih dari paham bagaimana rasanya itu.

Malam lusa kemarin, perdebatan sengit antara Katie dan Pangeran Sebastian berujung saling meninggalkan satu sama lain dan membuat Katie semakin di olok-olok karena kembali begitu cepat dari 'jalan-jalan malamnya' bersama Pangeran Sebastian. Katie tidak ambil pusing, ia kembali ke kamarnya dan tidak keluar sama sekali jika tidak diperlukan dan tentunya Katie mengunci rapat-rapat kamarnya karena jika tidak, kehidupan tenangnya akan terusik dengan dobrakan pintu tiba-tiba seperti yang dilakukan Veronika dan teman-temannya tempo hari.

Sebenarnya tadi pagi juga Veronika yang kini bertambah dengan Natalie membuat Katie geram. Mereka membuat Katie tidak bisa memakan makanan sarapan yang dihidangkan untuknya karena mereka menumpahkan minuman di atas makanan Katie. Mereka berdalih tidak sengaja, namun nyatanya semua orang pasti tahu perbuatan mereka di sengaja. Belum lagi dengan baju yang seharusnya Katie kenakan saat ini menjadi tak bisa Katie gunakan karena robek cukup parah secara tiba-tiba.

Kehidupan Katie menjadi sangat kanak-kanakan. Ia tidak tahu akan mendapati prilaku semacam ini di usianya saat ini. Katie pikir tidak akan ada manusia yang mencoba berbuat hal kekanakan seperti itu namun nyatanya dunia ini tak sebaik yang Katie pikirkan.

L E    B A T E L E U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang