07. The Hate

2.2K 438 70
                                    

Kepergian Pangeran Sebastian menyisakan banyak sekali pertanyaan di kepala Katie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepergian Pangeran Sebastian menyisakan banyak sekali pertanyaan di kepala Katie. Seperti bagaimana nasib Katie di istana setelah ini? Katie hanya merasa mulai tidak aman karena jika diingat-ingat kembali Katie sudah berkali-kali berurusan dengan kerajaan dan mempunyai riwayat hubungan kurang baik dengan Pangeran Sebastian sejak awal. Itu tidak pernah ada dalam dugaan Katie selama ini. Ingin hati, Katie bisa bertahan sampai 10 besar tapi sepertinya akan sulit jika Katie terus seperti ini.

Katie menghela nafasnya sesaat lantas melempar pandangannya ke sekeliling ruangan yang sepi. Kelly sudah kembali ke ruangannya di asrama para pelayan, hanya menyisakan Petricia yang malam ini bertugas untuk tidur di ruangan yang sama dengan Katie. Tugasnya yang memang harus siap sedia kapanpun Katie membutuhkan membuat merekaㅡpara pelayan harus ada di sekitar Katie atau para wanita lain kapanpun.

"Tidur saja terlebih dahulu, Patricia. Kupikir, aku akan butuh waktu lama untuk tidur kembali." Katie berujar untuk ke sekian kalinya saar melihat Patricia menguapㅡmencoba sekuat mungkin untuk tetap terjaga dan menemani Katie sampai tertidur kembali. Tapi memang keadaan Katie yang sempat tidur beberapa saat yang lalu akan sulit membuat Katie tidur kembali dalam waktu dekat.

"Aku tidak apa-apa. Tidurlah, Patricia." Katie pikir ini sudah terlalu larut untuk Patricia tetap terjaga. Ia bekerja seharian ini bersama Kelly menyiapkan banyak hal untuk Katie dan Katie sadar itu bukan pekerjaan yang mudah. Katie tidak keberatan jika Petricia tidur mendahului Katie dan meninggalkan Katie terjaga sendiri. Untuk sesaat Petricia terlihat bimbang tapi tidak lama ia kemudian pamit dan mengambil selimut kemudian tidur di kamar kecil khusus yang disediakan untuk tidur pelayan yang menemani Katie di malam hari.

Sesaat Katie tersenyum kemudian melempar pandangannya kepada buku tebal di tangannya, ia tadi sempat membuka buku dan membaca beberapa paragraf sebelum sekelebat masalah dengan pangeran Sebastian mengganggu fokus Katie. Namun sepertinya saat inipun bukan waktu yang tepat untuk Katie melanjutkan kegiatan membaca bukunya itu karena seseorang sudah membuka pintu kamar Katie perlahan, menampakam setelah badannya di sana. "Kau belum tidur?"

Untuk sesaat Katie menahan nafasnya sebelum kemudian ia sadar dan menutup bukunya lantas berdiri menyambut kedatangan pria itu yang kini sudah menutup pintu kamar dan masuk begitu sajaㅡberjalan perlahan ke arah Katie.

"Selamat malam, pangeran Sebastian." Katie memberi penghormatan sesaat dengan menundukan kepalanya. Yang kemudian dibalas senyuman kecil.

"Selamat malam, nona Katie. Apa aku boleh duduk?"

"Tentu saja, yang mulia."

Katie menyunggingkan senyuman kecilnya. Ia merasa bodoh untuk sesaat. Tubuhnya yang mendadak begitu sulit diberi perintah hanya karena melihat sosok Pangeran Sebastian yang tiba-tiba saja datang ke kamarnyaㅡlagi-lagi tanpa Katie perhitungkan. Sorot matanya sedikit berbeda dengan terakhir kali Katie melihatnya sore tadi. Dia terlihat lebih lembut sekarang. Katie pikir, Pangeran Sebastian punya mode berbeda saat di siang hari dan di malam hari.

L E    B A T E L E U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang