02. Bad Begin

2K 411 28
                                    

Hadiah tahun baru❤

Babak pertama hidup Katie dimulai saat ia turun dari kereta kuda yang dibayarnya dengan 10 koin perak pemberian mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babak pertama hidup Katie dimulai saat ia turun dari kereta kuda yang dibayarnya dengan 10 koin perak pemberian mamanya. Banyak hal yang Katie pikirkan sepanjang perjalanan. Bahkan sekedar bagaimana cara memulai percakapan dengan orang-orang baru di istana nanti Katie pikirkan dalam-dalam.

Katanya, akan banyak sekali hal yang terjadi. Banyak dari wanita yang terpilih menjadi begitu kompetetif saat berada di kerajaan. Katanya juga aku harus bertahan tanpa banyak berpikir mengenai kelakuan mereka, begitu nasehat Lukeㅡsi pengendara kereta kuda. "Semoga kamu selalu baik-baik saja."

"Terima kasih banyak." Sepertinya sepanjang yang Katie ingat menyunggingkan senyuman kecil bukanlah suatu kriminal tapi ketika Katie berbalik mendapati beberapa pasang mata menatap sinis pada Katie. "Dia pasti dari nomor 3. Lihatlah kereta kudanya bahkan sangat jelek sekali."

Katie mendengar desisan saat mereka berjalan dan saling mengobrol tanpa memalingkan tatapan tidak sukanya dari Katie. "Gaunnya juga lusuh sekali. Bagaimana bisa dia diterima seleksi? Aku tidak habis pikir."

Katie menghela nafas dalam. Bukan lagi 'katanya' tapi memang setengah dari para wanita itu memandang sesuatu berdasarkan penampilan. Katie menatap dirinya sejenak. Gaun berwarna kuning selutut yang memang terlihat lusuh dan memudar warnanya sangat berbeda jauh dengan gaun mereka yang terlihat sangat menawan dan tentu saja mereka pasti bukan dari tiga.

"Oh? Bateleur!! Kamu si bateleur itu bukan?"

Saat Katie mendengar namanya disebut dengan antusias, ia menoleh cepat dan mendapati seseorang dengan mata berbinar menatapnyaㅡterlihat begitu senang seolah menemukan harta karun. Katie yang merasa tidak pernah mengenal wanita dengan kulit seputih susu serta tubuh yang tentu saja sempurna ditambah gaunnya yang menawan membuat Katie hanya mengangkat kedua alisnya heran. "Siapㅡ"

"Oh jadi benar kamu si Bateleur itu? Wah.. aku tidak percaya kita bertemu di sini. Perkenalkan namaku Barbara. Aku sebenarnya ingin mencarimu sebelum pendaftaran tapi katanya kamu sudah tidak menerima lagi membaca kartu lagi."

Kosong. Sejenak semua isi kepala Katie menghilang. Ini pertama kalinya Katie menemukan orang yang menyapa orang asing lainnya seolah mereka benar-benar kenal sejak lama. "Bateleur? Kamu mendangarku, kan?"

"Oh ya." Rasanya aneh sekali.

Katie menyunggingkan senyumannya setulus mungkin. "Tapi ngomong-ngomong bisakah tidak menyebutku dengan sebutan itu di sini?"

"Kenapa? Kamu tahu itu yang membuatmu terkenal di kalangan kami." Katie menyerngit bingung.

"Terkenal?"

Barbara mengangguk antusias. "Di lingkuㅡ"

"Nona, sepertinya kita harus segera masuk ke dalam." Saat Barbara hendak menjelaskan seseorang yang sejak tadi berdiri memanggul sebuah kotak cukup besar yang Katie yakini adalah berisi pakaian dan beberapa barang yang diperlukan wanita ini. Katie mendadak ciut seketika dan menyadari satu hal lain saat orang-orang lain pergi diantar dengan para pegawai pengangkat barang, Katie hanya membawa tas yang terbuat dari kain kanvas lusuh. Hanya membawa beberapa pakaian dan koin uang perak untuk keperluan.

L E    B A T E L E U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang