Saat Katie berumur 10 tahun, ayahnya pernah membawakan Katie sesuatu bernama Tehㅡsebuah daun yang jika diseduh dengan air panas merubah warna air menjadi kecoklatan. Katie tidak tahu ayahnya membawa itu dari mana, ayah Katie mengaku itu pemberian seseorang di jalan tapi apapun alasannya, itu pertama kalinya Katie meminum minuman selain air putih yang kadang rasanya tidak enak sama sekali. Saat Katie mencoba teh, Katie menyukainya karena rasa teh menyamarkan rasa tidak sedap dari air putih yang biasa dikonsumsinya.
Dulu sekali, saat ia masih beranjak menjadi remaja banyak hal yang Katie sadari dari keluarganya. Bahwa mereka tidak punya apapun kecuali tubuh mereka yang harus bisa diandalkan untuk bertahan hidup. Ayahnya selalu pergi pagi-pagi buta dan kembali malam-malam, ibunya sibuk dengan pekerjaan rumah dan mengurus adik Katie sejak adiknya itu terlahir. Dan Katie harus bisa mulai membantu ibunya, itu mengapa sejak saat itu Katie mencoba banyak hal. Ia belajar memanah, bermain pisau, membuat ranjau di hutan dan sempat diajarkan menunggangi kuda kecil oleh seorang paman yang mengakunya dari Dua, dia salah satu teman ayah Katie katanya tapi itu pertama dan terakhir kalinya Katie melihat pria itu.
"Naiklah, nona Katie." Seorang intruktur baru berujar mempersilahkan Katie untuk menaiki kuda berwarna hitam yang tingginya hampir menyaingi tubuh Katie. Pagi tadi, seluruh wanita berkumpul di aula biasa. Mengumumkan hal apa yang akan Katie dan para wanita jalani selama seminggu ke depan sebelum kemudian pengumuman penyeleksian selanjutnya.
Tentang Pangeran Sebastian yang datang ke kamar, tidak ada yang terjadi saat itu. Kelly datang di waktu yang tepat dan membatu Katie dengan gaunnya setelah Kelly datang, pangeran Sebastian lantas pamit. Katie dengar dari sayup-sayup keributan dibarisan para Teressa dan wanita-wanita lainnya bahwa Lily kedatangan Sebastian di malam yang sama. Mereka mengobrol banyak dan itu membuat mereka menjerit kecil mendengar pernyataan Lily walaupun sebenarnya Katie yakin wanita-wanita itu mencibir Lily di belakang seperti Natalie yang sempat Katie lihat mendelik tidak suka saat Lily pergi.
"Tarik talinya seperti ini jika kau ingin berhenti, dan tarik ke kanan atau ke kiri jika kau ingin berbelok. Kau mengerti nona?" Intruktur itu menjelaskan dengan cepat saat Katie sudah berada di atas punggung kuda itu sendiri lengkap dengan pakaian khas berkuda. Ada sekitar 10 orang yang kini melakukan pelatihan berkuda bersama Katie dan 10 wanita lain menjalankan pelatihan lainnya.
Katie menatap sekitar dan baru menyadari ada Sebastian yang ikut bersiap untuk menunggangi kuda dan wanita-wanita itu menatap ke arahnya kagum. Saat ia berada di atas kuda, tubuhnya semakin terlihat gagah Katie harus akui itu tapi ia tak ingin larut ke dalam hal itu dan fokus pada dirinya berharap ia tak akan jatuh selama berkuda. Bukan karena ia mungkin akan di depak dari pemilihan ini tapi Katie berharap ia tetap utuh saat ia benar-benat tak terpilih.
"Kau bisa menunggangi kuda bukan? Bukan kah di Tiga, kuda itu sangat mahal?" Katie lihat Lily berbicara padanya. Di sisi kuda yang ditumpanginya ada Teressa dan Natalie serta wanita baru bernama Nana yang juga menunggangi kuda lainnya. Mereka terlihat mahir bahkan dengan melihat bagaimana nyamannya mereka menunggangi kuda mereka. Hari yang sial karena ia harus disatu kelompokan dengan mereka.
"Oh dia dari Tiga itu? Aku juga punya teman satu meja dari Tiga saat pertemuan pertama tapi yeah.. mereka memang tidak begitu beruntung." Wanita baru itu berujar. Membuat Katie menghela nafasnya kecil.
"Ku pikir dia satu-satunya yang tersisa dari Tiga." Imbuh Teressa namun dengan cepat Natalie menyela dengan tampangnya yang memang selalu tidak bersahabat. "Ada satu yang lain. Barbara. Dia juga dari Tiga."
"Maksudmu Barbara de' mallome? Wanita dengan mata rubah itu?" Teressa bertanya penuh keterkejutan, bukan hanya dia, Katie bahkan Lily sepertinya juga sama terkejutnya dengan Teressa. "Dia dari Tiga. Kedua orang tuanya meninggal kelaparan, dia kemudian diasuh oleh salah satu keluarga baik hati dari Satu selama 5 tahun belakangan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
L E B A T E L E U R
FanfictionJungri Royal Palace Story. How to be the stronger one, around the best one. A journey to be a part of the royal family and be the best for The Dominique prince. Inspiration : The Selection Series by Kiera Cass, The Hunger Games, and pic by aiidan.k...